Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Utang Tiongkok Berpotensi Sentuh Rekor di 2022

Angga Bratadharma • 10 Juli 2022 16:06
Beijing: Lembaga Nasional untuk Keuangan dan Pembangunan (NIFD) mengatakan utang Tiongkok kemungkinan mencapai rekor di tahun ini. Hal itu karena bank sentral mencoba untuk meningkatkan kredit dan menopang ekonomi yang sedang berjuang agar bisa pulih kembali usai terhantam keras pandemi covid-19.
 
"Rasio leverage keseluruhan -total utang sebagai persentase dari produk domestik bruto- diproyeksikan meningkat 11,3 poin persentase menjadi sekitar 275 persen tahun ini. Saya telah menghubungkan kenaikan sebagian besar dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Direktur NIFD Zhang Xiaojing, dilansir dari The Business Times, Minggu, 10 Juli 2022.
 
"Kenaikan sementara dalam rasio tidak akan membawa terlalu banyak risiko. Sikap bank sentral adalah bahwa neraca masih harus berkembang, dan ekonomi perlu ditingkatkan," tambahnya.

Zhang juga merupakan Direktur Institut Keuangan dan Perbankan di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok dan memberi nasihat kepada bank sentral dan lembaga pemerintah lainnya. Ia mengatakan Tiongkok telah berusaha mengendalikan rasio leverage sejak 2017 setelah stimulus sebelumnya memicu utang dan meningkatkan risiko keuangan dalam perekonomian.
Baca: Wamendag Girang Dapat Apresiasi Positif dari Pedagang Pasar soal Minyak Goreng Curah

"Pemerintah menghentikan kampanye itu untuk sementara pada 2020 ketika meningkatkan stimulus saat pandemi virus korona melanda. Rasio utang naik 23,6 poin persentase tahun itu," menurut perkiraan NIFD.
 
Sedangkan di tahun ini wabah kembali dan membuat penguncian covid, dengan Beijing mengumumkan stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan. Di samping kemerosotan properti yang terus-menerus, dan komitmen pemerintah terhadap pendekatan nol covid, para ekonom mengatakan target pertumbuhan tahunan resmi sekitar 5,5 persen berada dalam bahaya.
 
Namun, Zhang tetap optimistis tentang prospek pertumbuhan kredit Tiongkok di tahun ini karena hipotek tidak mungkin terus menyusut. Dia memperkirakan leverage rumah tangga akan naik 2-3 poin persentase. "Sangat kecil kemungkinan penurunan leverage rumah tangga," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan