Melansir Arab News, Selasa, 16 April 2024, dalam laporan terbarunya, Bank Dunia merevisi perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Arab Saudi pada 2024 menjadi 2,5 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,1 persen.
baca juga: BSI Masih Berusaha Dapatkan Izin dari Otoritas Arab Saudi |
Pada saat yang sama, perkiraan pertumbuhan PDB secara keseluruhan untuk negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk pada 2024 telah diturunkan menjadi 2,8 persen, turun dari 3,6 persen. Sedangkan perkiraan pada 2025 telah direvisi menjadi 4,7 persen dari 3,8 persen.
Laporan tersebut juga menyesuaikan perkiraan pertumbuhan PDB UEA menjadi 3,9 persen pada 2024, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,7 persen, dan kemudian meningkat lagi menjadi 4,1 persen pada 2025.
Perekonomian Kuwait diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,8 persen pada 2024 dan meningkat lebih lanjut menjadi 3,1 persen pada 2025. Demikian pula, perekonomian Bahrain kemungkinan akan tumbuh sebesar 3,5 persen pada 2024 dan 3,3 persen pada 2025.
Sementara itu, perekonomian Qatar mengalami revisi turun terhadap perkiraan pada 2024 dari 2,5 persen menjadi 2,1 persen, namun ada revisi naik untuk 2025 menjadi 3,2 persen.
Penyesuaian ini mencerminkan tren ekonomi yang lebih luas dimana lonjakan harga minyak setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 mendukung perekonomian eksportir minyak di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi di negara-negara non pengekspor minyak, termasuk importir minyak di kawasan MENA seperti Djibouti, Yordania, Maroko, Tunisia, Tepi Barat dan Gaza telah melambat.
Kesenjangan menyempit
Pada 2024, kesenjangan pertumbuhan antara negara-negara pengekspor minyak GCC dan negara-negara importir minyak berkembang diperkirakan akan menyempit menjadi hanya 0,9 poin persentase, menandai perubahan signifikan dari 2022 ketika negara-negara GCC tumbuh 5,6 poin persentase lebih cepat."Eksportir minyak negara berkembang akan tumbuh 2,8 persen pada 2024, turun dari 3,1 persen pada 2023, sementara pertumbuhan negara importir minyak berkembang diperkirakan turun menjadi 2,5 persen pada 2024, turun dari 3,1 persen pada 2023," ulas laporan tersebut.
Secara keseluruhan, kawasan Middle East and North Africa (MENA) diperkirakan akan mencapai tingkat pertumbuhan sebesar 2,7 persen pada 2024, yang setara dengan tingkat sebelum covid-19, namun masih tertinggal dari rata-rata global.
Meskipun negara-negara emerging market dan negara-negara berkembang lainnya juga diproyeksikan akan tetap berada di bawah tingkat pertumbuhan sebelum pandemi, mereka diperkirakan akan melampaui kawasan MENA sebesar 1,2 poin persentase pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News