Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Wall Street Terdorong Data Positif AS

Arif Wicaksono • 03 Februari 2024 07:13
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan kemarin. Kenaikan pasar saham ditopang data positif pasar ketenagakerjaan AS.
 
Dikutip dari Investing.com, laju Indeks komposit S&P500 naik 1,07 persen. Laju Indeks komposit Nasdaq naik 1,74 persen. Kemudian, laju Indeks komposit DJIA naik 0,35 persen.
 
baca juga:  Saham AS Raih Banyak Cuan Berkat Perbaikan Data Manufaktur

Saham Meta naik 20,318 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Saham Meta naik setelah akan menerbitkan dividen pertamanya. Meta berhasil meraih pendapatan dan laba yang melampaui ekspektasi berkat penjualan iklan.
 
Saham Amazon. Inc melesat sebanyak 7,8 persen setelah berhasil mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartal keempat pada tahun lalu karena fitur AI generatif baru di bisnis cloud dan e-niaganya mendorong pertumbuhan yang kuat selama periode liburan yang penting.

Kemudian, saham-saham yang melemah adalah Gen Digital Inc, Charter Communication, First Solar Inc, Comcast Corp, Intel Corp serta Nike Inc.

Data klaim pengangguran AS

Rilis klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) naik menjadi 224 ribu, naik dari revisi sebesar 215 ribu pada minggu sebelumnya. Angka itu naik dari perkiraan sebelumnya pada level 213 ribu. Data pengangguran yang tinggi membuat kemungkinan penurunan suku bunga The Fed semakin kuat.
 
Data ini membuat mata uang rupiah naik 0,49 persen ke level Rp15.650 per USD pada penutupan perdagangan Jumat, 2 Februari 2024. Mata uang rupiah ditutup semakin naik setelah sempat dibuka naik 0,24 persen ke level Rp15.726 per USD.
 
Perkiraan pasar saat ini menunjukkan peluang sebesar 38 persen untuk pemotongan suku bunga The Fed pada Maret, dibandingkan dengan peluang lebih dari 70 persen pada bulan lalu, menurut alat CME FedWatch. Pemotongan pada Mei hampir sepenuhnya diperkirakan.

data tenaga kerja di luar sektor pertanian

Wall Street mencerna laporan pekerjaan bulan Januari yang panas. Nonfarm payrolls meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, jauh lebih kuat dibandingkan kenaikan sebesar 185.000 yang diantisipasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
 
Non-Farm Payroll (NFP) adalah data tingkat ketenagakerjaan di Amerika serikat selain dari sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit. Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 3,7 persen atau lebih baik  dibandingkan dengan perkiraan konsensus 3,8 persen.
 
Data pertumbuhan upah dalam laporan tersebut menunjukkan tekanan inflasi yang terus berlanjut. Pendapatan rata-rata per jam naik 0,6 persen, dua kali lipat dari perkiraan para ekonom. Secara tahunan, upah melonjak 4,5 persen, lebih besar dari perkiraan konsensus sebesar 4,1 persen.
 
Laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan menambah kemungkinan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi secepat yang diharapkan investor, terutama setelah Ketua Fed Jerome Powell pada minggu ini mencatat bahwa penurunan suku bunga pada bulan Maret tidak mungkin terjadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan