Mengutip Xinhua, Selasa, 27 September 2022, indeks Dow Jones turun 329,60 poin atau 1,11 persen menjadi 29.260,81, turun sekitar 20,5 persen dari penutupan tertinggi 4 Januari. Langkah tersebut menempatkan Dow ke dalam pasar bearish, umumnya ditentukan oleh penurunan setidaknya 20 persen dari puncaknya baru-baru ini.
Sedangkan indeks S&P 500 turun sebanyakk 38,19 poin atau 1,03 persen menjadi 3.655,04, di bawah penutupan terendah Juni di 3.666,77. Kemudian indeks Komposit Nasdaq turun sebanyak 65,01 poin atau 0,6 persen menjadi 10.802,92.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan energi masing-masing turun 2,63 persen dan 2,57 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor bahan pokok konsumen naik 0,01 persen, satu-satunya kelompok yang naik.
Baca: Bos ECB Bertekad Hentikan Ledakan Inflasi di Eropa |
Indeks Volatilitas Cboe, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 7,82 persen menjadi 32,26, menyusul lonjakan 9,4 persen di sesi sebelumnya. Kekhawatiran meningkat, Federal Reserve akan membawa ekonomi AS ke dalam resesi karena mencoba untuk mengekang tekanan harga.
Pekan lalu, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut tahun ini dan memberikan pandangan yang lebih pesimistis dalam proyeksi ekonomi terbaru mereka. Untuk pekan yang berakhir Jumat kemarin, Dow turun empat persen, S&P 500 turun 4,6 persen, dan Nasdaq jatuh 5,1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id