Melansir Xinhua, Sabtu, 18 Desember 2021, Bank of England menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga sejak pandemi covid-19 dimulai.
Pada Rabu pekan ini, Federal Reserve AS (The Fed) memutuskan untuk mengakhiri pembelian obligasi lebih cepat dari yang direncanakan dan mengindikasikan tiga kemungkinan kenaikan suku bunga tahun depan.
Sky News melansir, BOE mengumumkan kenaikan suku bunga sebelum Natal, dari 0,1 persen menjadi 0,25 persen. Kenaikan ini memperkirakan inflasi akan melonjak menjadi enam persen pada tahun depan.
Para pejabat setempat telah berada di bawah tekanan untuk bertindak, karena indeks kenaikan harga CPI sudah berada di level tertinggi dalam sepuluh tahun. Namun banyak pengamat masih berpikir Bank Dunia akan menahan diri karena kekhawatiran atas dampak ekonomi dari varian Omicron.
Pertumbuhan ekonomi dipangkas
Anggota komite kebijakan moneter penetapan tarif (MPC) memberikan suara 8-1 untuk kenaikan tersebut. Hal ini akan menghasilkan pembayaran hipotek bulanan yang lebih tinggi untuk pemilik rumah dengan pinjaman yang terkait dengan suku bunga bank.CPI akan mencapai puncaknya sebesar enam persen pada April 2022, persentase penuh lebih tinggi dari prediksi bulan lalu dan tingkat yang tidak terlihat sejak awal 1990-an.
Hal itu sebagian mencerminkan lonjakan harga berjangka untuk gas dan listrik, yang akan diperhitungkan ketika Ofgem mengumumkan kenaikan batas harga energi pada musim semi.
Anggota MPC mengakui Omicron kemungkinan akan membebani aktivitas jangka pendek, karena BOE memangkas perkiraan pertumbuhan PDB kuartal keempat dari satu persen menjadi 0,6 persen. Serta mengatakan varian tersebut juga akan menyeret ekonomi pada awal tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News