Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Dihantam Lonjakan Biaya Impor Minyak, Jepang Catat Defisit Transaksi Berjalan Terbesar Sejak 2014

Angga Bratadharma • 08 Maret 2022 19:32
Tokyo: Jepang mencatat defisit transaksi berjalan terbesar sejak awal 2014 pada Januari 2022. Hal itu terjadi karena lonjakan biaya impor minyak mengimbangi kenaikan pendapatan investasi dengan berlanjutnya ketidakpastian akibat krisis Ukraina dan pandemi covid-19.
 
Mengutip Channel News Asia, Selasa, 8 Maret 2022, data transaksi berjalan menyoroti ketergantungan ekonomi Jepang yang kekurangan sumber daya pada impor komoditas dan bahan baku, yang menyebabkan defisit perdagangan melebar.
 
Jepang, ekonomi terbesar ketiga di dunia, mencatat defisit transaksi berjalan 1,1887 triliun (USD10,31 miliar) pada Januari, data menunjukkan, dibandingkan dengan estimasi median ekonom dari defisit USD880 miliar dalam jajak pendapat. Itu adalah defisit bulan kedua berturut-turut dan menandai defisit terbesar kedua di bawah data yang sebanding sejak 1985.

Lonjakan biaya bahan bakar mendorong nilai impor sebesar 39,9 persen pada Januari dari tahun sebelumnya, melampaui kenaikan ekspor 15,2 persen. Selain itu, defisit perdagangan Jepang dengan Tiongkok melebar pada Januari. Ekspor tujuan Tiongkok melambat sebelum liburan Tahun Baru Imlek sementara impor dari negara tersebut melonjak.
 
"Mengingat faktor sementara dan surplus pendapatan investasi yang besar, saya tidak berpikir neraca pembayaran Jepang akan berubah menjadi defisit sebagai tren dalam waktu dekat," kata Kepala Ekonom Nomura Securities Takashi Miwa.
 
Jepang memperoleh pengembalian yang stabil dan besar dari investasi masa lalunya di sekuritas dan investasi langsung di luar negeri, yang telah menggantikan perdagangan sebagai pendorong utama surplus neraca berjalannya dalam beberapa tahun terakhir.
 
"Sementara yen yang lemah juga membantu menaikkan biaya impor, dorongannya untuk volume ekspor tidak sebesar dulu karena pergeseran berkelanjutan dari produksi eksportir di luar negeri," kata para analis.
 
Menggarisbawahi perubahan dalam struktur ekonomi Jepang, kenaikan stabil dalam pengembalian dari investasi langsung dan portofolio Jepang di luar negeri membantu mengimbangi defisit perdagangan, membawa surplus pendapatan utama Jepang menjadi 1,289 triliun yen pada Januari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan