"Di tengah upaya dan diskusi untuk menurunkan inflasi, Presiden AS Joe Biden telah gagal menghapus tarif tinggi pada impor Tiongkok yang dikenakan oleh pemerintahan Trump," tulis Profesor Bisnis Global Chazen di Columbia Business School, Amit Khandelwal, di Financial Times, Kamis, 16 Juni 2022.
Pada 2018 dan 2019, Amerika Serikat dan Tiongkok terlibat dalam perang dagang, kata Khandelwal, menambahkan ketika produsen AS mendapat untung dari tarif yang lebih tinggi, konsumen, sebaliknya, dirugikan.
"Tiongkok juga memberlakukan tarif pembalasan atas ekspor AS, yang mengimbangi manfaat perlindungan bagi produsen dan meningkatkan ekspor untuk negara lain, tetapi bukan Amerika Serikat," kata Khandelwal, dilansir Xinhua.
Khandelwal mengatakan, mengenakan tarif bukanlah cara yang efektif untuk meningkatkan manufaktur, tetapi mengangkatnya akan mengurangi harga bagi konsumen AS.
"Mengakhiri perang dagang adalah kebijakan paling cepat dan efektif dalam misi Biden untuk memberikan bantuan kepada konsumen Amerika," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News