"Setelah penurunan kami yang paling parah sejak kemerdekaan, kami menantikan rebound pada 2021, meskipun pemulihan tidak akan merata, dan aktivitas kemungkinan akan tetap di bawah level pra covid-19 untuk beberapa waktu," katanya, dilansir dari Xinhua, Sabtu, 2 Januari 2021.
Perdana menteri mengatakan bahwa Singapura belum "keluar dari hutan" secara ekonomi, tetapi mulai melihat tanda-tanda stabilisasi seperti peningkatan lapangan kerja dan investasi baru yang signifikan oleh perusahaan multinasional di Singapura.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Singapura telah berusaha keras untuk mendukung para pekerja dan perusahaan, untuk mencegah hilangnya pekerjaan besar-besaran dan kegagalan bisnis.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengatakan pada November bahwa pertumbuhan PDB Singapura diperkirakan antara minus 6,5 persen dan minus 6,0 persen pada 2020, dan antara 4,0 persen hingga 6,0 persen pada 2021.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengatakan bahwa ekonomi Singapura diperkirakan menyusut antara enam persen dan 6,5 persen tahun ini. Angka ini lebih baik dari prediksi sebelumnya.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin, 23 November 2020, perkiraan sebelumnya, yang diumumkan pada Agustus, ekonomi berkontraksi antara lima persen dan tujuh persen di tengah pukulan dari pandemi covid-19.
Untuk kuartal ketiga, produk domestik bruto (PDB) Singapura menyusut 5,8 persen pada basis tahun ke tahun, lebih dari separuh penurunan sebesar 13,3 persen pada kuartal sebelumnya ketika lockdown karena covid-19 terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News