Komentarnya muncul tak lama setelah bank sentral Inggris meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi Inggris. Bank sentral Inggris sekarang percaya Inggris berada di jalur pertumbuhan 7,25 persen di tahun ini, sedikit di atas ekspektasi analis dan naik dari perkiraan sebelumnya sebesar lima persen.
Peluncuran vaksinasi yang relatif cepat di Inggris, penurunan jumlah kasus covid-19 secara nasional, dan pelonggaran bertahap pembatasan aktivitas ekonomi disebut-sebut sebagai alasan yang membuat bank sentral merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi di 2021.
Terkait inflasi, BOE memperkirakan indeks harga konsumen untuk sementara naik di atas target dua persen menjelang akhir tahun ini, terutama didorong oleh perkembangan harga komoditas. Artinya Inggris bakal melihat inflasi kembali ke sekitar dua persen dalam jangka menengah.
"Kami pikir saat ini pengaturan kebijakan sudah tepat. Kami telah mendapatkan prakiraan yang memiliki pemantulan kembali yang sangat substansial tetapi setelah itu kembali lebih seimbang," kata Andrew Bailey, dilansir dari CNBC International, Kamis, 13 Mei 2021.
"Akan ada kenaikan inflasi tahun ini karena ada yang disebut efek dasar. Inflasi akan menjadi sedikit bergelombang tahun ini karena efek dasar masuk dan keluar. Saat ini, kami tidak melihat bukti yang mengkhawatirkan kami tentang apakah akan terjadi inflasi yang lebih tinggi. Tapi kami akan mengawasinya dengan sangat hati-hati," kata Bailey.
Ekonomi Inggris mengalami kontraksi 10 persen di 2020 akibat dari pandemi covid-19 -kinerja tahunan terburuk dalam lebih dari tiga abad. Itu lebih parah jika dibandingkan dengan kebanyakan negara Eropa lainnya, sebagian karena langkah yang lebih lambat untuk menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ketat untuk mengekang penyebaran covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News