Ilustrasi. FOTO: Waltraud Grubitzsch/Getty Images
Ilustrasi. FOTO: Waltraud Grubitzsch/Getty Images

Pandemi Hantam Permintaan Bahan Bakar, Laba Perusahaan Minyak Prancis Anjlok 66%

Angga Bratadharma • 10 Februari 2021 08:15
London: Perusahaan Total dari Prancis melaporkan laba mengalami penurunan signifikan sepanjang 2020. Kondisi itu terjadi menyusul adanya kekacauan selama 12 bulan di tahun lalu dengan harga komoditas jatuh di tengah pandemi covid-19.
 
Perusahaan energi dari Prancis itu membukukan laba bersih setahun penuh 2020 sebesar USD4,06 miliar atau mengalahkan ekspektasi yang sebesar USD3,86 miliar dari analis yang disurvei oleh Refinitiv. Pencapaian itu turun dibandingkan dengan laba bersih sebesar USD11,8 miliar untuk tahun fiskal 2019 atau turun 66 persen secara tahun-ke-tahun.
 
Kemudian Total membukukan laba bersih di kuartal keempat 2020 sebesar USD1,3 miliar atau mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD1,1 miliar. Saham Total naik sekitar 0,8 persen di tahun ini, setelah jatuh lebih sebanyak 28 persen pada tahun lalu.

"Total menghadapi dua krisis besar pada 2020 yakni pandemi covid-19 yang sangat memengaruhi permintaan energi global, dan krisis minyak yang mendorong harga Brent di bawah USD20 per barel pada kuartal kedua," kata CEO Total Patrick Pouyanne, dilansir dari CNBC International, Rabu, 10 Februari 2021.
 
Total mengusulkan pembayaran dividen kuartal keempat sebesar 0,66 euro (USD0,8) per saham, sejalan dengan kuartal sebelumnya, dan menetapkan dividen untuk 2020 pada posisi 2,64 euro per saham. "Dalam konteks yang sangat sulit ini, Grup Total menerapkan rencana tindakan segera dan membuktikan ketahanannya berkat kualitas portofolionya," tambahnya.
 
Lebih lanjut, industri minyak dan gas mengalami kejatuhan tahun lalu, karena pandemi virus korona bertepatan dengan guncangan permintaan bersejarah, jatuhnya harga komoditas, menguapnya keuntungan, pengurangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan puluhan ribu PHK.
 
Pekan lalu, perusahaan minyak dan gas utama yang berbasis di Inggris, BP, melaporkan kerugian bersih setahun penuh pertamanya selama satu dekade. Sementara raksasa minyak AS Exxon Mobil melaporkan kerugian kuartal keempat berturut-turut. Raksasa minyak Inggris-Belanda Royal Dutch Shell juga melaporkan penurunan tajam laba setahun penuh.
 
CEO BP Bernard Looney menggambarkan 2020 sebagai tahun terberat dalam kariernya. Sementara CEO Exxon Mobil Darren Woods mengatakan 12 bulan terakhir menyajikan kondisi pasar paling menantang yang pernah dialami Exxon Mobil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan