Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Gegara Ini Harga Emas Dunia Diramal Bakal Terus Naik

Husen Miftahudin • 12 Agustus 2024 10:24
Jakarta: Harga emas minggu ini diprediksi akan terus bergerak dalam tren bullish yang kuat, didorong oleh beberapa faktor fundamental dan teknikal yang menunjukkan sinyal positif.
 
"Peluang kenaikan harga emas masih cukup tinggi, dengan potensi pergerakan ke arah yang lebih tinggi dalam jangka panjang," ungkap analis dari Dupoin Indonesia Andrew Fischer, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2024.
 
Fischer menjelaskan, meskipun belum ada tanda-tanda kuat yang menunjukkan kemungkinan penurunan harga dalam waktu dekat, Fischer mengingatkan situasi dapat berubah tergantung pada data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, khususnya Indeks Harga Konsumen (CPI/Consumer Price Index) AS, yang kemungkinan besar akan menjadi faktor penentu arah harga emas ke depannya.
 
Data CPI AS yang akan dirilis minggu ini menjadi fokus utama bagi para investor dan analis, karena data ini sering kali digunakan sebagai acuan untuk kebijakan moneter Federal Reserve. Jika data menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat memicu spekulasi The Fed akan menurunkan suku bunga, yang biasanya memberikan dorongan tambahan bagi harga emas.
 
Fischer mencatat ekspektasi penurunan suku bunga semakin kuat setelah beberapa komentar dari para pejabat The Fed, yang mengindikasikan inflasi mungkin sudah cukup terkendali untuk memungkinkan pelonggaran kebijakan moneter.
 
Selain faktor teknikal, Fischer juga mencatat pasar emas saat ini masih stabil setelah mengalami kenaikan tajam pada sesi sebelumnya. Pada Jumat, 9 Agustus 2024, harga emas di pasar spot tercatat turun tipis sebesar 0,1 persen menjadi USD2.422,99 per ons, yang sebelumnya mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,9 persen pada perdagangan Kamis.
 
"Meskipun demikian, emas batangan mengalami penurunan sekitar 0,8 persen secara mingguan. Hal ini menandai penurunan mingguan terbesar sejak 7 Juni 2024," papar Fischer.
 
Baca juga: Perbandingan Harga Emas di Butik Antam dan Pegadaian Hari Ini
 

Emas diburu di tengah ketidakpastian ekonomi

 
Di sisi lain, penurunan imbal hasil Treasury AS telah menjadi salah satu faktor yang mendukung harga emas minggu ini. Penurunan imbal hasil ini membuat emas lebih menarik bagi investor yang mencari aset aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
 
"Penurunan nilai dolar AS sebesar 0,1 persen terhadap mata uang utama lainnya juga memperkuat daya tarik emas bagi investor internasional," terang Fischer.
 
Para pembuat kebijakan di The Fed semakin yakin inflasi telah cukup mendingin, sehingga memberikan ruang bagi penurunan suku bunga tanpa harus khawatir tentang gejolak di pasar saham. Fokus investor kini beralih ke data CPI AS yang akan dirilis minggu ini, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter The Fed.
 
Jika data menunjukkan inflasi yang terkendali, menurut Fischer, hal ini dapat memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat mendorong harga emas lebih tinggi.
 
Dalam skenario The Fed mulai menurunkan suku bunga, kemungkinan besar investor yang sensitif terhadap suku bunga akan kembali melirik emas sebagai aset investasi, terutama melalui Exchange Traded Funds (ETF) yang berfokus pada emas. Hal ini dapat memicu kenaikan harga emas yang lebih signifikan dalam beberapa minggu ke depan.
 
"Minggu ini menjadi krusial bagi pergerakan harga emas, dengan berbagai faktor makroekonomi yang dapat memengaruhi tren pasar. Secara keseluruhan, tren bullish emas masih kuat, namun data CPI minggu ini akan menjadi penentu utama arah harga emas selanjutnya," tutup Fischer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan