Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyebutkan salah satunya yakni karena dimulainya lagi taper tantrum.
Taper tantrum merupakan istilah ekonomi yang menggambarkan gejolak pasar keuangan akibat kebijakan mengurangi pembelian aset seperti obligasi atau quantitative easing oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.
"Taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed mau menaikkan suku bunga di kuartal I-2022," kata Laksono kepada wartawan, Senin, 21 Juni 2021.
Kemudian, penyebab kedua adalah kekhawatiran investor terkait melonjaknya kasus covid-19 baik di Indonesia.
Mengutip data RTI pada pukul 11.00 WIB, seluruh indeks regional kompak melemah. Indeks Nikkei 225 Index (N225) terkoreksi 3,46 persen, Hang Seng Index (HSI) turun 1,35 persen, dan Shanghai Composite Index (SSEC) melemah 0,22 persen. Lalu, Strait Times Index (STI) melemah 1,15 persen, dan Indonesia Composite Index (IDX) melemah 0,91 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id