Foto: Grafis Medcom.id
Foto: Grafis Medcom.id

Bursa Eropa Berbalik Terjungkal

Ade Hapsari Lestarini • 23 Juli 2020 08:42
Paris: Bursa saham Eropa balik arah ke zona merah. Sebelumnya selama beberapa hari belakangan meraup untung karena situasi stimulus fiskal.
 
Saham-saham di Prancis tertekan pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks patokan Paris CAC 40 turun 1,32 persen atau 67,2 poin menjadi 5.037,12. Demikian disitat dari Xinhua, Kamis, 23 Juli 2020.
 
Adapun saham perusahaan perhotelan multinasional Prancis, Accor, kehilangan 4,43 persen. Pabrikan ban Prancis Michelin juga merosot 3,16 persen. Perusahaan minyak dan gas terintegrasi multinasional Prancis Total turun 3,14 persen.

Sementara saham grup air dan limbah Prancis Veolia Environment naik 2,10 persen. Perusahaan elektronik dan semikonduktor multinasional Prancis-Italia STMicroelectronics naik 0,91 persen. Grup industri Prancis Legrand bertambah 0,79 persen.
 
Selanjutnya harga saham di Spanyol juga turun dengan indeks acuan Ibex-35 kehilangan 1,39 persen menjadi 7.390,10. Sebanyak 23 dari 35 saham perusahaan blue chip tergerus, dengan 10 saham meraih untung, dan dua perusahaan bergerak stagnan.
 
Hasil terburuk adalah untuk saham penyedia energi Naturgy, yang turun 5,21 persen. Sedangkan kelompok Melia Hotels International kehilangan 4,06 persen dan konsultasi teknologi Indra turun 3,51 persen.
 
Hasil terbaik dipegang oleh produsen energi bersih Siemens Gamesa Renewable Energy yang naik 2,35 persen. Sementara perusahaan asuransi Mapfre dan perusahaan properti Inmobiliaria Colonial keduanya meningkat 1,03 persen.
 
Selanjutnya bursa saham Inggris melemah dengan indeks acuan FTSE 100 turun sebesar 1,00 persen atau 62,63 poin menjadi 6.207,10.
 
Saham Kingfisher, sebuah perusahaan perbaikan rumah internasional, melonjak 14,62 persen. Sementara saham Fresnillo dan Smurfit Kappa Group masing-masing naik 9,59 persen dan 2,77 persen.
 
Melrose Industries, sebuah perusahaan yang berbasis di London yang berspesialisasi dalam membeli dan meningkatkan bisnis yang berkinerja buruk, adalah pemain terburuk dalam blue chip, dengan sahamnya kehilangan 14,24 persen.
 
Whitbread, perusahaan hotel dan restoran multinasional Inggris, turun 4,14 persen. Burberry Group, sebuah perusahaan fashion mewah Inggris, turun 4,10 persen.
 
Mengutip Antara, saham-saham Jerman berakhir lebih rendah sehingga menghentikan perolehan keuntungan tiga hari berturut-turut. Indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terkoreksi 0,51 persen atau 67,58 poin menjadi 13.104,25.
 
Sebanyak 21 saham dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 30 mengalami kerugian. Sementara hanya sembilan saham yang berhasil membukukan keuntungan.
 
Bayer AG, salah satu perusahaan farmasi multinasional Jerman menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 2,82 persen.
 
Disusul saham perusahaan farmasi multinasional lainnya, Merck, yang merosot 2,67 persen, serta perusahaan pemasok komponen otomotif Continental kehilangan 2,00 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan