"Faktanya, pemerintah berusaha keras untuk menyuntikkan lebih banyak stimulus ke dalam ekonomi dengan inflasi yang sudah terlalu panas. Inflasi adalah pajak regresif yang paling merugikan orang yang paling tidak makmur. Penyesatan tidak membantu negara," tegas Bezos, dikutip dari CNBC International, Rabu, 18 Mei 2022.
Komentar dari Bezos merupakan tanggapan atas utas, Presiden AS Joe Biden mengklaim AS berada di jalur untuk melihat penurunan defisit tahunan terbesar yang pernah ada, dengan total USD1,5 triliun. Sejauh ini, pemerintahannya terus berupaya memerangi inflasi yang terus melonjak yang salah satunya melalui kenaikan suku bunga The Fed.
Sebelumnya, Bezos memanggil Presiden Biden melalui tweet dengan mengatakan mengenakan pajak kepada perusahaan kaya dapat membantu menurunkan inflasi. Bezos mendesak Dewan Disinformasi untuk meninjau tweet tersebut.
"Menaikkan pajak perusahaan baik-baik saja untuk didiskusikan. Menjinakkan inflasi sangat penting untuk didiskusikan. Menghancurkan mereka bersama hanyalah penyesatan," tulis Bezos.
Dalam kedua kasus tersebut, Presiden Biden tidak secara eksplisit menyebutkan nama Amazon, meskipun dia sebelumnya telah mengomentari catatan pajak raksasa e-commerce itu. Komentar dari Biden dan Bezos datang ketika inflasi di AS mendekati level tertinggi 40 tahun dan pejabat Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk memerangi masalah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News