Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan tindakan itu menunjukkan AS tidak keberatan untuk mencoreng Tiongkok dengan segala cara.
"Tindakan yang relevan secara serius merusak prinsip-prinsip ekonomi pasar dan aturan ekonomi dan perdagangan internasional, dan secara serius merusak kepentingan institusi dan perusahaan Tiongkok," kata Wang kepada Channel News Asia, Minggu, 19 Desember 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tiongkok sangat menyesalkan dan menolak itu, dan mendesak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya. Tiongkok akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah dari institusi dan perusahaan Tiongkok," kata Wang.
Undang-undang tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian hukuman AS yang semakin intensif atas dugaan pelecehan sistemik dan meluas yang dilakukan Tiongkok terhadap etnis dan agama minoritas di wilayah barat, terutama Uyghur yang mayoritas Muslim di Xinjiang.
Presiden AS Joe Biden, yang diperkirakan akan menandatangani undang-undang tersebut setelah mengatasi keraguan awal dari Gedung Putih dan apa yang dikatakan pendukungnya sebagai penentangan dari perusahaan, juga mengumumkan sanksi baru pada hari Kamis. Mereka menargetkan beberapa perusahaan biotek, produsen drone terkemuka Tiongkok atas tindakan mereka di Xinjiang.