Karena itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengharapkan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dapat terus memperkuat semangat kemitraan dengan berlandaskan visi yang terbuka dan dinamis sebagai faktor penting untuk mencapai tujuan bersama.
"APEC perlu memformulasikan langkah konkret guna mencapai pemerataan dan percepatan pertumbuhan ekonomi, terutama melalui peningkatan sektor perdagangan dan mendorong integrasi ekonomi regional dalam mendukung pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan," ucap Lutfi, dikutip dari siaran persnya, Rabu, 10 November 2021.
Selain itu, lanjutnya, APEC juga perlu untuk terus memperkuat semangat kemitraan dengan berlandaskan visi yang terbuka dan dinamis. Hal ini menjadi faktor penting untuk mencapai tujuan bersama. Lutfi memaparkan Kawasan APEC menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal pertama 2021.
Hal itu dipicu meningkatnya performa perdagangan dan aktivitas ekonomi dan merupakan implikasi dari berbagai langkah kebijakan yang fasilitatif dalam memperlancar arus perdagangan barang, terutama vaksin dan barang esensial sebagai bentuk implementasi komitmen Pertemuan Menteri Perdagangan APEC (Ministers Responsible for Trade/MRT) pada Juni 2021.
Ia menyatakan, pemerataan pertumbuhan ekonomi masih menjadi tantangan tersendiri bagi anggota Ekonomi APEC. Salah satunya, belum meratanya akses dan ketersediaan vaksin yang menjadi faktor penghambat dalam percepatan pemulihan ekonomi.
Aktif berkontribusi
Indonesia telah aktif berkontribusi dalam implementasi mandat pertemuan MRT melalui penerapan kebijakan dalam memfasilitasi arus perdagangan barang esensial, vaksin dan barang medis yang mencakup kemudahan perizinan, digitalisasi prosedur kepabeanan, relaksasi restriksi ekspor, serta intensifikasi kerja sama, baik dengan Ekonomi APEC maupun di lingkup domestik.Terlepas dari hal tersebut, kesenjangan akses terhadap vaksin merupakan faktor dominan yang menghambat upaya pemulihan ekonomi secara merata. Peran penting sektor perdagangan serta peningkatan kolaborasi dapat menjadi instrumen efektif untuk mengatasi krisis dan mendorong pemulihan ekonomi di kawasan.
"Kelancaran arus perdagangan dapat menjamin pemerataan akses vaksin, mengingat pemulihan ekonomi sangat bergantung pada keberhasilan vaksinasi, maka upaya dan langkah konkret di sektor perdagangan perlu diintensifkan dalam memastikan akses vaksin yang luas dan merata," tegas dia.
Adapun pola perdagangan pascapandemi covid-19 menjadi perhatian khusus dalam pembahasan APEC Ministerial Meeting (AMM) 2021. Para Menteri APEC menggarisbawahi perlunya pendekatan yang kolaboratif dan adaptif untuk memastikan perdagangan yang inklusif serta berkelanjutan.
Terkait hal tersebut, Indonesia mendukung komitmen APEC untuk mewujudkan ketahanan ekonomi di kawasan melalui sinergi dengan sektor bisnis serta berbagi praktik kebijakan terbaik yang bisa diadaptasi anggota APEC lainnya.
AMM merupakan momen penting bagi para Menteri APEC dalam memberikan sinyal positif dan dukungan terhadap hasil konkret WTO Ministerial Conference (MC-12) yang berlangsung November 2021. Di samping itu, tahun depan, Indonesia selaku Presidensi G-20 dan Thailand selaku tuan rumah APEC 2022 memegang peran penting menentukan pemulihan arah ekonomi.
"Sinergi antara berbagai organisasi internasional dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan ekonomi dan menjamin kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat untuk bangkit bersama pascapandemi," pungkas Lutfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News