"Kami telah memindahkan tangki kami pada bahan kimia. Kami akan menggunakan gas kami untuk memungkinkan kami membuat bahan kimia, dan untuk mengubah negara kami menjadi pusat layanan besar,” katanya, dikutip dari Arab News, Senin, 25 Oktober 2021,
Dia juga menyoroti bahwa Arab Saudi menghasilkan energi terbarukan termurah dalam hal tenaga surya dan angin. Mengingat angka-angka yang disebutkan kemarin di panel, menteri mengatakan Arab Saudi bertujuan untuk menghasilkan empat juta ton hidrogen pada 2030.
Abdulaziz menjelaskan hidrogen diproduksi melalui energi terbarukan dan air. "Dengan catatan masa lalu kami tentang energi terbarukan, kami menciptakan teknologi kami sendiri yang menghasilkan air dengan listrik, bukan gas," katanya.
"Kami memiliki pangkalan gas yang disebut Jafura yang akan didedikasikan untuk menghasilkan hidrogen biru," tambah Abdulaziz.
Dia mengatakan Arab Saudi sedang mendekati negara-negara lain seperti Jepang dan negara-negara di Uni Eropa untuk memberi kami tuntutan masa depan mereka pada hidrogen karena kami ingin menjadi pemasok hidrogen terbesar.
"Arab Saudi bertekad untuk menjadi pemberi energi bagi seluruh dunia," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News