Kemitraan yang disebut Decarbonization Partners itu akan meluncurkan serangkaian modal ventura dan dana investasi ekuitas swasta.
Temasek dan BlackRock berencana untuk mengalokasikan USD600 juta modal awal gabungan, dan mencari pendanaan dari investor pihak ketiga. Dana awal ditargetkan sebesar USD1 miliar, termasuk modal dari kedua perusahaan.
Adapun dana mitra dekarbonisasi akan diinvestasikan pada perusahaan-perusahaan baru yang sedang bertumbuh, baik itu di bidang teknologi kendaraan listrik dan otonom, penyimpanan baterai, hingga solusi jaringan listrik.
"Dunia tidak dapat memenuhi ambisi nol emisi tanpa inovasi transformasional," kata CEO BlackRock Larry Fink dalam pernyataan bersama yang dilansir CNBC International, Selasa, 13 April 2021.
"Solusi dekarbonisasi dan teknologi untuk mengubah ekonomi kita, perlu di-skala-kan. Butuh kesabaran dan modal yang dikelola dengan baik untuk mendukung tujuan utama tersebut," imbuhnya.
Dia mengatakan kemitraan ini akan membantu menjawab solusi iklim sebagai aset yang penting, dan sebagai misi kolektif kedua perusahaan. Begitu juga dengan Temasek yang berkomitmen mengurangi setengah emisi dari portofolionya pada 2030, dan target net zero emission di 2050.
"Tindakan berani dan agresif diperlukan untuk mewujudkan ambisi net zero emission di global," ujar CEO Temasek International Dilhan Pillay.
"Melalui upaya kolektif dengan mitra yang berpikiran sama, kami akan mampu menciptakan nilai berkelanjutan untuk semua pemangku kepentingan jangka panjang, dan investor akan memiliki kesempatan untuk membantu memberikan solusi inovatif dalam skala besar dalam mengatasi tantangan iklim," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News