BlackRock berpendapat bahwa minyak dan logam industri telah menguat sejak akhir 2020 karena ekspektasi kenaikan yang cepat ketika pemulihan ekonomi terjadi sekaligus memicu pembicaraan tentang siklus super komoditas baru.
"Kami melihat lebih banyak pandangan yang berbeda, dengan divergensi antarkomoditas yang berbeda. Kenaikan minyak dari awal ekonomi kemungkinan besar hanya sementara, sementara beberapa logam mungkin mendapat keuntungan dari tren struktural seperti transisi gerakan hijau untuk beberapa waktu mendatang," kata Black Rock dalam riset yang dibuat Global Chief Investment Strategist BlackRock Investment Institute, Wei Li, Minggu 18 April 2021.
Restart ekonomi yang kuat masih dapat mendukung harga minyak dan aset terkait dalam waktu dekat. Namun prospek permintaan minyak berada di puncak dalam waktu dekat serta transisi secara berkelanjutan cenderung mengikis permintaan minyak.
"Dalam jangka panjang kelompok kedua, logam industri tertentu termasuk tembaga, nikel dan lithium, tampaknya akan menikmati permintaan struktural dari transisi itu untuk tahun-tahun mendatang" jelas BlackRock.
"Dekarbonisasi sistem tenaga dan elektrifikasi sektor transportasi, misalnya, akan menjadi upaya besar-besaran yang membutuhkan pembangunan infrastruktur baru dalam skala besar," tambahnya.
Sejauh ini kosumsi Tiongkok sebagai pendorong utama "siklus super" komoditas terakhir di awal taun kemarin. Tetapi kali ini mungkin berbeda. Permintaan logam industri yang lebih luas di seluruh pasar negara maju dan berkembang (EM) berkat revolusi kebijakan global sebagai tanggapan terhadap guncangan covid-19 dan tuntutan struktural akibat pemerintahan yang masif pengeluaran untuk energi dan infrastruktur terbarukan.
Selain itu, pemetaan ulang rantai pasokan global juga dapat meningkatkan permintaan akan bahan mentah material saat perusahaan membangun fasilitas di lokasi baru untuk meningkatkan ketahanan mereka terhadap gangguan lingkungan.
"Restart ekonomi yang kuat kemungkinan besar akan mendukung banyak komoditas dalam waktu dekat, termasuk minyak. Ini seharusnya menguntungkan aset eksportir komoditas, termasuk beberapa Emerging Market (EM). Tetapi dukungan dari restart yang kuat akan sementara, dan kami tidak melihat peningkatan luas dalam permintaan global yang mendukung semua komoditas," jelas dia.
BlackRock melihat transisi ekonomi berkelajutan pada akhirnya akan mengikis permintaan bahan bakar fosil, sehingga berpotensi mempersingkat kenaikan harga minyak. Pada saat yang sama permintaan struktural untuk banyak logam industri dapat berlangsung selama beberapa dekade mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News