Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Tiongkok Diyakini Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,5%

Media Indonesia • 18 Oktober 2022 11:20
Jakarta: Memasuki kuartal IV-2022, merujuk pada data, para analis memprakirakan akan sulit bagi Tiongkok untuk mencapai target pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi di 5,5 persen.
 
Anggota Pimpinan Partai Komunis Tiongkok (PKT) Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Zhao Chenxin membenarkan terjadinya fluktuasi ekonomi Tiongkok tiap bulan sejak awal 2022. Namun, dia mengeklaim secara umum ekonomi Tiongkok menunjukkan berlanjutnya tren pemulihan.
 
Tahun ini, terutama pada Maret, April, dan Juli, ekonomi Tiongkok berfluktuasi antarbulan karena faktor-faktor yang tidak terduga seperti lingkungan eksternal, situasi epidemi, dan cuaca ekstrem.

"Dengan kemajuan yang mantap dari perencanaan keseluruhan yang efisien, pencegahan dan pengendalian epidemi, pembangunan ekonomi dan sosial, dan pekerjaan lainnya, serta upaya berkelanjutan dari kebijakan paket menstabilkan ekonomi dan peluncuran kebijakan tindak lanjut, tujuan utama indikator ekonomi Tiongkok seperti industri, industri jasa, investasi dan konsumsi terus pulih. Tren pemulihan dan perkembangan secara keseluruhan tetap terjaga," kata Zhao Chenxin, pada konferensi pers di hari kedua Kongres Nasional Ke-20 PKT, di Beijing, Tiongkok, dilansir Media Indonesia, Selasa, 18 Oktober 2022.
 
Baca juga: Aktivitas Layanan Tiongkok Turun Drastis Sejak Mei

Dari apa yang partai pahami, ekonomi negara kembali meningkat signifikan pada kuartal III-2022. Secara global, ekonomi Tiongkok dalam level yang baik. Harga konsumen misalnya meningkat moderat, sangat kontras dengan inflasi global yang tinggi.
 
"Situasi lapangan pekerjaan kami umumnya stabil. Neraca pembayaran internasional Tiongkok pada dasarnya seimbang. Cadangan devisa tetap di atas USD3 triliun. Dari seluruh beberapa indikator ekonomi, kinerja ekonomi Tiongkok masih tergolong matang," kata Zhao Chenxin.
 
Dia juga membenarkan ada kesulitan dan tantangan dalam operasional ekonomi Tiongkok, tetapi juga penuh dengan peluang. Menghadapi dampak dari faktor-faktor yang tidak terduga, perekonomian, Tiongkok misalnya pulih dalam waktu yang relatif singkat dan menunjukkan ketahanan yang kuat dan potensi yang besar.
 
Saat ini Tiongkok berencana untuk membangun 450 juta kilowatt basis fotovoltaik tenaga angin di gurun dan daerah terpencil lainnya. Tiongkok juga meningkatkan proyek-proyek di industri-industri utama sesuai dengan tingkat standar efisiensi energi.
 
"Tiongkok memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar orang, kelompok berpenghasilan menengah terbesar di dunia, dan keuntungan pasar yang besar. Selain itu, kami memiliki sistem industri, juga rantai industri yang lengkap, dan sistem infrastruktur yang semakin modern. Kondisi dasar tersebut memberikan peluang dan pasar yang besar bagi pengembangan berbagai perusahaan," kata Zhao Chenxin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan