"Ekonomi kita bergantung pada pariwisata, yang berangsur-angsur pulih," kata Arkhom Termpittayapaisith, dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 16 Oktober 2022.
Ia menambahkan tidak semua negara mengalami perlambatan sehingga dampaknya terhadap pasar pariwisata Thailand akan terbatas. "Saat musim dingin, turis Eropa ingin melarikan diri dari hawa dingin ke Thailand," kata Arkhom.
Pariwisata adalah pendorong utama ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Pada 2019, pariwisata di Thailand menyambut hampir 40 juta pengunjung, yang menghabiskan 1,91 triliun baht. Pemerintah sebelumnya memperkirakan pendapatan pariwisata mencapai USD64,5 miliar tahun ini dari 10 juta kedatangan.
Baca: Jaga Harga Komoditas, Pemerintah Salurkan Distribusi Pangan ke Wilayah Defisit |
Arkhom mengungkapkan kebijakan fiskal dan moneter akan diintegrasikan untuk mendukung pemulihan setelah Bank of Thailand menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin sebanyak dua kali yakni pada Agustus dan September.
"Bank of Thailand telah mengkonfirmasi kenaikan suku bunga akan memeriksa banyak faktor untuk memastikan pemulihan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News