Mengenai hal ini, Business Partner Dunamis Organization Services dan Head of Franklin Covey Indonesia Tommy Sudjarwadi menjelaskan tekanan yang luar biasa, tak terduga, dan terus-menerus menjadi norma baru yang harus dihadapi perusahaan besar yang masuk kategori dalam Living Legend Companies.
"Lamanya eksistensi perusahaan bukan jaminan untuk tetap cemerlang di masa yang akan datang, Bagi sebagian perusahaan bahkan bisa menjadi hambatan untuk menjalankan pilar adaptabilitas. Budaya lama bisa menjadi tembok penghalang untuk membangun innovation culture. Perusahaan harus melakukan inovasi untuk mencapai prestasi kerja yang baik. Tidak mustahil inovasi tersebut harus dilakukan secara radikal,” jelas Tommy dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 21 Oktober 2022.
Pengamat bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya Agus W. Soehadi menggarisbawahi hal yang dapat diambil pelajaran dari perusahaan legendaris itu adalah usaha mereka untuk beradaptasi agar dapat bertahan demikian lama.
"Ini menggambarkan kemampuan mereka beradaptasi, baik dengan perubahan perilaku konsumen maupun gempuran pesaing, Mereka mampu terus mempertahankan identitas brand-nya, serta melakukan komunikasi dan aktivasi yang disesuaikan dengan konteks kekinian. Ciri menarik berikutnya adalah adanya konsistensi dalam melakukan inovasi produk dan layanan yang akan memperkuat citra brand,” tegas Agus.
Guna mengapresiasi perusahaan-perusahaan dan merek-merek yang survive melewati waktu lebih dari 50 tahun, SWA secara konsisten melansir daftar ‘Indonesia Living Legend Companies & Brands’ atau legenda bisnis yang masih hidup dan beroperasi sampai saat ini.
Kriteria untuk perusahaan anggota komunitas ini adalah lahir di Indonesia (dan bukan berstatus PMA saat berdiri) dengan usia minimal 50 tahun, mencetak laba positif, bisnisnya terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, cakupan pasarnya luas, terus berinovasi dan termasuk pemain utama di sektornya atau pemain niche market yang kuat.
Sementara itu, kriteria untuk merek agar masuk komunitas living legend adalah lahir di Indonesia dengan usia minimal 50 tahun, perusahaan pemilik atau pengelolanya mencetak laba positif, bisnisnya terus tumbuh dalam lima tahun terakhir, cakupan pasarnya luas, terus berinovasi serta termasuk pemain utama di sektornya atau pemain niche market yang kuat.
“SWA juga memberikan penghargaan untuk perusahaan-perusahaan dan merek-merek legendaris yang disegani. Mereka adalah para legenda hidup yang di usianya yang semakin tua justru semakin perkasa, sehat, dan agile,” jelas Group Chief Editor SWA Media Kemal E. Gani,
Untuk ‘Indonesia Living Legend Brands 2022’ SWA merilis hasilnya antara lain: Salep 88, Anggur Orang Tua, Tolak Angin, Viva Cosmetics, dan Dji Sam Soe. Sedangkan untuk “Indonesia Living Legend Companies 2022” jawaranya adalah PT Dexa Medica, PT AKR Corporindo Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Tigaraksa Satria Tbk, PT Kirana Megatara Tbk,PT Bank CIMB Niaga Tbk dan lainnya.
Survei dan assessment Respectful Legends, Companies & Brands 2022 diikuti perusahaan swasta dan BUMN, serta merek-merek yang sebagian besar menjadi pemimpin pasar. Perusahaan-perusahaan dan merek yang menjadi peserta sudah menjalankan setiap pilar dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id