Salah satu produk yang dikembangkan pemuda di Desa Mriyan, Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Dok Istimewa
Salah satu produk yang dikembangkan pemuda di Desa Mriyan, Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Dok Istimewa

Sukses Kembangkan Agroforestri, Pemuda Desa Mriyan Betah di Kampung

Medcom • 15 Agustus 2023 18:57
Boyolali: Pemuda di Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah saat ini menjadi betah tinggal di kampung. Musababnya, mereka berhasil mengembangkan agroforestri di lokasi recharge area daerah penangkapan air awal.
 
Mereka tidak lagi tergiur mencari pekerjaan ke kota-kota besar. Mereka lebih memilih tinggal di kampung memberdayakan tanaman hortikultura yang mendatangkan keuntungan.
 
Ketua Kelompok Karya Muda Komunitas Petani Konservasi Dukuh Gumuk, Joko Susanto, mengatakan keberhasilan pengembangan agroforestri di desanya ini setelah mendapat pendampingan dari Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Karanganyar dan Pabrik Aqua Klaten. 
 
"Ada beberapa kegiatan kami yang mendapat pendampingan saat itu. Salah satunya konservasi anggrek Merapi, budidaya kopi, dan tanaman asli merapi seperti pohon Dadap Duri, yakni makanan favorit lutung Jawa atau lutung Merapi yang banyak menampung air," kata Joko melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Agustus 2023.

Awalnya, Joko menginisiasi berdirinya Kelompok Karya Muda Dukuh Gumuk yang terdiri atas 11 pemuda desa. Pada 2016 ia menginisiasi konservasi anggrek spesies, khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang hampir punah.
 
"Waktu itu kami kasihan melihat anggrek Merapi sudah hampir punah," ujar dia.
 
Mereka lantas mendapat pendampingan untuk mengoservasi anggrek. Anggrek tersebut terdiri atas 23 varian, salah satunya Vanda tricolor. Joko mengatakan jumlah varian anggrek Merapi seharusnya ada lebih dari 130 jenis. 
 
"Sebelas orang dari kami itu enggak ada yang punya latar belakang pendidikan pertanian. Namun, dengan pendampingan, kami bisa melakukannya," kata Joko.
 
Baca: Mempersiapkan Mahasiswa Menjadi Wirausaha Muda
  
Saat ini para pemuda Desa Mriyan bahkan sudah mendirikan Kedai Kopi Gumuk di desanya. Hingga kini, kopi dari Desa Mriyan sudah banyak dipesan oleh orang luar kota, meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Klaten.
 
"Memang untuk saat ini, penghasilan dari kopi ini belum sebesar yang didapat masyarakat dari tembakau dan mawar. Tapi, ke depannya penghasilan dari kopi ini mungkin bisa sama," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan