Jika bicara thrift store yang ada saat ini lebih banyak didominasi menjual baju bekas, meski ada juga yang menjual aksesoris, jam tangan, bahkan furnitur.
Namun, sejak menjadi tren, kini banyak thrift store menjual barangnya dengan harga mahal.
Mengutip kolom opini di Michigan Daily, ada banyak faktor yang membuat harga barang di thrift store menjadi mahal. Alih-alih menyalahkan keberadaan thrift store yang semakin banyak, gelombang besar remaja kaya yang berbelanja di thrift store dinilai berkontribusi pada kenaikan harga.
Baca: Bisnis Thrift Shop Lagi Ngetren, Apa Itu?
Selain itu harga jual yang tinggi kemungkinan adalah ongkos yang dimasukan penjual dalam menyisir barang bekas dari satu tempat ke tempat. Belum lagi ongkos membersihkan barang tersebut.
Sementara mengutip North Texas Daily, saat thrifting menjadi populer, demografi konsumen juga turut bergeser, yakni membeli barang bekas tak lagi memalukan bagi orang kaya. Hal ini membuat toko barang bekas mengubah harga mereka untuk menyesuaikan standar dengan konsumen baru yang lebih kaya. Sementara itu, masyarakat berpenghasilan rendah bukan lagi menjadi target pasar utama.
Dengan perubahan demografi ini, penjual akan menaik-turunkan harga tergantung seberapa banyak pelanggan mereka bersedia membayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News