Pengelola P4S Ushuluddin Muhammad Husni Tamrin. (Foto: Dok. Kementan)
Pengelola P4S Ushuluddin Muhammad Husni Tamrin. (Foto: Dok. Kementan)

Dibantu P4S, Petani Raup Rp90 Juta per Bulan

Gervin Nathaniel Purba • 28 April 2020 19:22
Jakarta: Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung program strategis Kementan dalam menguatakan sektor pertanian dalam situasi pandemi covid-19. Salah satunya dengan mendorong penguatan peran petani.
 
“Para petani harus terus didorong agar dapat melakukan hilirisasi kegiatan usaha taninya. Baik secara on-farm, maupun off-farm, terutama pengelolaan pasca panen,” ujar Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 April 2020.
 
Seiring dengan hal tersebut, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Ushuluddin yang digagas oleh Alumni Pondok Pesantren Ushuluddin, terus bergerak menjadi mitra pemerintah dalam pembinaan petani dalam lingkup santri/wali santri/masyarakat, sehingga mampu melaksanakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pengelola P4S Ushuluddin Muhammad Husni Tamrin, seorang santri yang juga petani milenial menjelaskan, jenis kegiatan usaha yang dikelolanya meliputi komoditas tanaman pangan berupa padi sawah seluas 20 hektare (ha), perkebunan karet seluas 80 ha, kelapa sawit seluas 30 ha, usaha pembiakan sapi potong sebanyak 250 ekor yang dipelihara dengan sistem open grazing, di lahan seluas 480 ha, dan kesejahteraan petani.
 
Pusat kegiatan usaha P4S Ushuluddin berada di Desa Sungai Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut. P4S Ushuluddin  mendapatkan pendampingan dari pemerintah pusat dan daerah, Sekretariat Nasional BUMP, dan IACCB dengan menggunakan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian.
 
Pengembangbiakan ternak sapi di P4S Ushuluddin menerapkan sistem semi intensif, di mana pada pagi hari, sapi dilepas merumput di padang penggembalaan. Pada sore hari, dimasukkan ke dalam kandang dengan kawin alam. Perbandingan jantan dan betina adalah 1:20, diharapkan satu induk, satu tahun, satu pedet.
 
“Penggembalaan ternak menggunakan paddock dari kabel listrik, hal tersebut di lakukan supaya sapi tetap dalam pengawasan," ujar Husni, sapaan akrabnya.
 
Dari hasil usahanya tersebut, Husni mengaku meraih omzet Rp90 juta per bulan dari seluruh kegiatan usaha pertanian yang dia lakukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan