HaluanBali. FOTO: HaluanBali
HaluanBali. FOTO: HaluanBali

5 UKM yang Dikelola Wanita Inspiratif Ini Manfaatkan WhatsApp untuk Bawa Produk Indonesia Mendunia

Angga Bratadharma • 08 Maret 2023 12:02
Jakarta: Perempuan adalah tulang punggung Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia, dengan komposisi hampir setengah populasi dari seluruh UKM di negara ini. Bagi banyak UKM di Indonesia, WhatsApp menjadi alat untuk menjalankan bisnis mereka termasuk menggunakan situs web dan etalase.
 
Mengutip keterangan tertulis Tokopedia, Rabu, 8 Maret 2023, menjelang Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, berikut adalah lima UKM pimpinan perempuan inspiratif dari seluruh Indonesia yang menggunakan WhatsApp untuk berjualan di seluruh negeri, dan mengekspor produk Indonesia ke luar negeri.

HaluanBali: Busana ramah lingkungan yang mengintegrasikan teknologi terkini

Di usia 34 tahun, Defria Kirana berhenti dari pekerjaannya di bank untuk memulai merek fesyen sustainable di Bali yang menggunakan teknologi untuk menceritakan kepada pelanggannya kisah di balik setiap produk. HaluanBali yang dimulai 2019 ini hanya menggunakan bahan ramah lingkungan namun dipadukan dengan digital printing.
 
Yang benar-benar membedakan mereka adalah semua produknya dapat di scan menggunakan handphone dan mengarahkan ke video atau gambar 3D yang menceritakan kisah di balik setiap produk kepada pelanggan. Pada 2020, usaha inovatifnya terpilih sebagai salah satu UKM terbaik oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca: Bertolak ke Inggris, Mendag Ingin Kopi Indonesia Makin Mendobrak Pasar Internasional

Defria, bukan hanya pengusaha yang kreatif dan sukses, dia juga menggunakan bisnisnya untuk memberdayakan perempuan lain. Semua karyawan Haluan Bali —mulai dari pekerja, staf kantor, penjahit, hingga vendor untuk proses digital printing— semuanya adalah perempuan.

Dalam kurun waktu empat tahun, HaluanBali mulai menjual produknya ke berbagai daerah di Indonesia, dan kini mengekspor ke Jepang, Korea, Australia, Arab, dan Jerman. Defria, memanfaatkan WhatsApp untuk memudahkan berkomunikasi dengan pelanggan.
 
"Di WhatsApp Business, saya hanya perlu memasukkan semua produk saya ke dalam katalog, tanpa harus mengirimkan gambar produk satu per satu ke pelanggan. Penjualan terbesar Haluan Bali juga melalui platform ini," kata Defria.

Manika Jewellery: Dibuat di Bali, dijual secara internasional

Di 2015, ketika pembuat perhiasan yang berbasis di Bali Irene Setiawati mengambil alih bisnis ayahnya, dia tahu perlu menemukan cara baru terhubung dengan pelanggan. Manika Jewellery, dimulai 1989, usaha perhiasan berbahan kuningan. Apa yang membuat bisnisnya unik adalah ia mengkombinasikan batu alam lokal Indonesia yaitu batu kristal dan batu pyrite.
 
Irene mengatakan ia tidak memoles batu menunjukkan karakter aslinya. "Saya memanfaatkan WhatsApp Business untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Yang menurut saya paling membantu adalah aplikasi ini memungkinkan bisnis membuat balasan otomatis khusus yang mempercepat percakapan dan transaksi," kata Irene.
 
Merek pemenang Inacraft Award 2022 ini mengekspor perhiasannya ke Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jepang. Irene bukan hanya pemilik UKM yang sukses, dia menjalankan Manika sebagai bisnis inklusif yang memberikan peluang bagi penyandang disabilitas.

Teri Bajak: Aneka olahan ikan teri dari Medan

Penggemar makanan di Indonesia sangat menyukai ikan teri. Tapi Windi Septia, pengusaha berusia 32 tahun yang berbasis di Medan, juga memberi rasa pada orang Malaysia. Bersama Teri Bajak, ia berinovasi dengan bahan yang sederhana, mengolah ikan teri medan menjadi sambal ikan teri, makanan ringan ikan teri, hingga ikan teri mentah.
 
"Saya menggagas bisnis pada 2013, dengan memulai berjualan online di WhatsApp Business, berkomunikasi, dan mengkoordinasikan pesanan dengan pelanggan didalamnya. Seiring waktu, ini turut membantu meningkatkan penjualan kami," kata Windi.
 
Teri Bajak sekarang ekspor ke Malaysia, dan telah memenangkan Juara Pertama untuk Kata Kreatif di Kota Medan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada 2021.

Rempah Karsa: Minuman tradisional Indonesia yang menjajal ekspor ke Australia

Puji F Susanti adalah seorang entrepreneur dengan banyak talenta. Pengusaha sukses berusia 35 tahun ini juga seorang public speaker, dan Master Jamu bersertifikat. Puji memulai bisnis Rempah Karsa yang berbasis di Jakarta pada 2018, memproduksi minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia.
Baca: Wahai Pelaku UMKM Perempuan, Yuk Pahami Pentingnya Punya NIB!
 

Puji membuat beberapa varian tisane (campuran rempah kering yang dapat diseduh layaknya teh), sirup rempah (sirup yang berasal dari campuran rempah-rempah), Bregas (one shot imun), dan jamu segar. Rempah Karsa menggunakan 100 persen bahan alami, tanpa tambahan perasa, pewarna atau pengawet, dan bersumber dari petani di Jawa Barat dan Papua.
 
Puji telah mewakili bisnisnya di Expo Dubai 2021, dan saat ini sedang mencoba menjajaki ekspor ke Australia dan Eropa Timur. "Menggunakan WhatsApp Business membantu saya berkomunikasi dengan pelanggan secara lebih teratur dan mudah untuk memberikan informasi tentang produk dan promosi kami," ujar Puji.

Rifera: Mengubah limbah kayu menjadi aksesori yang memukau

Natalia, seorang pengusaha berusia 38 tahun dari Palembang, menjalankan bisnis aksesoris inovatif yang mengedepankan sustainability. Ia mendaur ulang limbah kayu dan menggabungkannya dengan kain tenun lokal menjadi tas dan sepatu. Ia baru mendirikan Rifera pada 2019, tetapi sudah mengekspor ke Malaysia, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Paris, dan Amerika Serikat.
 
"Melalui pelatihan untuk UKM dengan WhatsApp dan ukmindonesia.id, saya dapat memperoleh pengetahuan dan hubungan bisnis yang berharga, serta membuat produk kami turut serta dalam berbagai pameran. Ini membantu Rifera tumbuh dan sukses," kata Natalia.
 
Pada 2022, Rifera meraih Penghargaan Siddhakarya Sumatera Selatan setelah menjadi Runner Up UKM Inovatif Sumsel 2021.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan