Presiden Komisaris PT Modernland Realty Tbk, Dharma Mitra (kanan). Foto: Istimewa.
Presiden Komisaris PT Modernland Realty Tbk, Dharma Mitra (kanan). Foto: Istimewa.

Menggali Ilmu Bisnis dengan Konsep Manajemen Penderitaan

Arif Wicaksono • 17 Agustus 2025 11:51
Jakarta: Di tengah gempuran tren serba instan, seorang eksekutif senior membagikan perspektif yang tidak biasa mengenai kesuksesan, sebuah pelajaran yang, menurutnya, tidak akan pernah Anda temukan di sekolah bisnis mana pun. 
 
Kisah ini bukan tentang angka atau strategi pasar, melainkan tentang kurikulum hidup yang lebih fundamental dalam bisnis yakni penderitaan, mimpi, dan "ilmu langit."
 

Presiden Komisaris PT Modernland Realty Tbk, Dharma Mitra mengatakan salah satu poin paling kuat yang disampaikannya adalah tentang penderitaan. Ia berpendapat setiap orang harus diajarkan menderita agar bisa belajar menghadapi masalah. 
 
"Kalau enggak diajari menderita, mereka enggak tahu cara keluar dari masalah," ujar penulis Buku Street Leadership itu dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025. 

Ini menjelaskan mengapa banyak orang saat ini cenderung memilih jalan pintas atau menyerah saat menghadapi tantangan, sebuah kondisi yang ia sebut sebagai hasil dari kurangnya "manajemen penderitaan."
 
Ia mencontohkan pengalamannya hidup di Inggris selama tiga bulan hanya dengan sekali makan sehari. Di tengah cuaca dingin ekstrem, ia memaksakan diri berlari di salju untuk memperkuat diri. Tindakan ekstrim ini bukan hanya soal bertahan hidup, melainkan sebuah latihan mental yang membentuk ketahanan pondasi utama bagi seorang pemimpin dan pengusaha muda.
 
Ia menambahkan, prinsip yang sama juga diterapkannya dalam perjalanan panjang di Modernland. Sejak awal karier hingga kini, ia terlibat langsung dalam pengelolaan lahan, termasuk di kawasan Cikande seluas 1.200 hektar dan Bekasi seluas 800 hektar. Menurutnya, kepemimpinan tidak bisa hanya mengandalkan teori. 
 
“Kalau tidak turun ke lapangan, dampaknya tidak terasa. Ilmu tidak bisa hanya ilmu langit, harus juga ilmu bumi,” katanya.
 
Dharma menambahkan sistem pendidikan di Indonesia masih belum lengkap karena tidak mengajarkan hal-hal mendasar seperti doa, mimpi, dan keberanian menghadapi penderitaan. Menurutnya, banyak anak muda saat ini mudah menyerah karena hidup serba instan. 
 
“Generasi sekarang disebut generasi strawberry. Begitu wifi mati, langsung pusing. Kita dulu kalau bola plastik bocor, ditambal. Sekarang tinggal beli baru,” ucapnya.

"Ilmu Langit" di Dunia Bisnis

Selain penderitaan, ada konsep lain yang ia bagikan: "algoritma langit." Konsep ini jauh dari hitungan untung-rugi konvensional. Ia menjelaskan bahwa jika kita memberi 1 dan berharap mendapat 2, bisa jadi kita hanya mendapat setengah. Namun, jika kita memberi dengan ikhlas, maka "nol dikalikan tak terhingga (infinity)" akan menghasilkan "berkah." Ini yang tak diajarkan di sekolah bisnis manapun. 
 
Filosofi ini tidak hanya berlaku dunia bisnis, tetapi juga dalam etos kerja. Alih-alih mencari posisi yang nyaman, ia memilih tantangan yang tidak diinginkan orang lain, seperti mengurus departemen legal meskipun ia bukan lulusan hukum. Prinsip ini terus ia pegang hingga berhasil memegang berbagai posisi strategis, dari HR, Legal, IT, hingga akhirnya dipercaya sebagai presiden komisaris.
 
Dia meyakini jika ada satu kata kunci dari semua kisahnya, itu adalah keberanian. Ia meyakini banyak orang gagal bukan karena tidak pintar, melainkan karena takut. 
 
Takut bermimpi, takut keluar dari zona nyaman, takut menghadapi hal-hal yang tidak pasti. Ia sendiri membentuk keberaniannya dengan berpindah-pindah tempat tinggal sejak kecil, sebuah pengalaman yang membentuk ketahanan dan kemampuan untuk membumi, menyesuaikan, dan mengadopsi dengan lingkungan baru.
 
Pesan ini sangat relevan untuk para pengusaha muda yang kerap terjebak dalam ilusi kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi. Ia mengingatkan teknologi memang penting, tetapi orisinalitas dan nilai yang dibuat dengan hati tidak bisa digantikan. Contoh sederhananya, ia lebih memilih menulis puisi dengan tangan sebagai bentuk orisinalitas yang tidak bisa disalin.
 
Pada akhirnya kemampuan untuk memadukan ilmu bumi (strategi, kerja keras) dengan ilmu langit (keikhlasan, mimpi, dan keberanian). Ini adalah pelajaran berharga bagi generasi muda. Untuk berhasil, kita tidak hanya perlu belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman hidup.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan