baca juga: Riset INDEF: Shopee, Platform Paling Banyak Dipilih dan Digunakan UMKM |
Hal ini penting karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar. Hal ini sekaligus merupakan cerminan begitu pentingnya peran women entrepreneur terhadap pembangunan ekonomi nasional.
Head Corporate Affairs and Brand & Marketing Indonesia and ASEAN Standard Chartered, Diana Mudadalam menuturkan Standard Chartered juga memahami akses terhadap sumber daya dan peluang sering kali menjadi tantangan bagi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis.
"Melalui WiE, Standard Chartered berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan agar perempuan dapat berhasil dan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian lokal maupun nasional," jelas dia dalam keteranganya, Sabtu, 9 Maret 2024.
Program WiE akan menyediakan berbagai fasilitas, termasuk pelatihan, mentoring, dan akses ke sumber daya yang diperlukan bagi perempuan yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis mereka.
"Melalui program ini, Standard Chartered berharap dapat meningkatkan jumlah dan kualitas perempuan yang terlibat dalam dunia kewirausahaan, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan beragam dalam sektor UMKM," tegas dia.
Proyek WiE merupakan kerja sama Standard Chartered Indonesia dengan Yayasan Benih Baik, yang akan diimplementasikan sepanjang tahun 2024, dengan menargetkan 3.000 pelaku UMKM agar dapat lebih memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya adalah artificial inteligence.
Peluncuran WiE juga akan dilaksanakan secara khusus pada bulan ini dan bertepatan dengan perayaan International Women's Day 2024. Tema tahun ini adalah ‘Invest in Women: Accelerate Progress’. Tema ini menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan dalam mempercepat pencapaian kesetaraan gender.
Chief of Partnership Yayasan BenihBaik Greeny Dewayanti. menuturkan Benih Baik berkontribusi untuk pelatihan dan pemberdayaan UMKM perempuan agar lebih terampil dalam dunia digital, salah satunya penggunaan AI, dan juga bijak mengelola keuangan.
"Sebagai mitra dari Standard Chartered, keduanya mempunyai perhatian yang sama untuk perempuan UMKM agar berperan lebih luas dalam peningkatan kesejahteraan,” tutup dia.
mendorong keberlanjutan pelaku UMKM
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Rully Nuryanto, turut menambahkan program Women in Entrepreneurship Standard Chartered diharapkan dapat menciptakan impact bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha UMKM perempuan, serta memperluas akses pasar dan akses pembiayaan untuk memenuhi skala ekonomi dan pasar nasional."Hal ini tentu sejalan dengan visi Kementerian Koperasi dan UKM yang menyasar wirausaha muda termasuk dari kalangan perempuan, dalam rangka menciptakan future SMEs melalui peningkatan kapasitas UMKM berbasis inovasi dan teknologi.” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News