Syamsul Huda. (Foto: Dok. Kementan)
Syamsul Huda. (Foto: Dok. Kementan)

Manfaatkan Olahan Apel, Startup Pertanian Raih Omzet Ratusan Juta

Gervin Nathaniel Purba • 09 Mei 2020 00:07
Batu: Kota Batu memang dikenal sebagai daerah penghasil Apel berkualitas. Maka tak heran masyarakat di Batu pun banyak yang menjadi pengusaha buah apel. Peluang ini dibaca Syamsul Huda yang membangun start up pertanian. Syamsul Huda menekuni bisnis olahan dari buah apel sejak 2001. 
 
“Awalnya saya merasa prihatin, karena produktivitas saat itu mengalami penurunan, sehingga hasil panen petani hanya 70 persen yang layak jual. Selebihnya tidak layak jual. Melihat keadaan ini, saya berinisiatif untuk mengolahnya agar dapat memberikan nilai tambah pada produk apel yang tidak layak jual,” ujar Syamsul, dikutip keterangan tertulis, Jumat, 8 Mei 2020. 
 
Hal ini sejalan dengan rencana kerja Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai peningkatan diversifikasi pangan dan ketahanan pangan dengan mengoptimalkan sumber daya lokal. Salah satunya, adalah buah apel yang tidak lepas bagi pecinta diet sebagai menu utamanya. 

Apel dapat diolah menjadi berbagai macam produk. Misalnya keripik, dodol, jenang, sari apel, manisan apel, bakpia apel, carang apel, dan sirup buah. Bila dapat mengolahnya dengan baik dan benar, bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas.
 
Kesuksesan dalam berbisnis olahan apel telah dirasakan oleh Syamsul. Berbagai prestasi pun telah disematkan kepadanya, di antaranya Juara I Wirausaha Muda UKM Award Parasamya Kertanugraha Propinsi Jawa Timur 2009, Juara I Sari Apel Terbaik Festival Apple Day 2015, dan delapan prestasi lainnya yang dapat mengangkat bisnisnya menuju puncak. 
 
Semua itu didapat karena kegigihannya dalam berinovasi produk, menjaga, dan menjamin mutu kualitas produk. Yang tidak kalah pentingnya, Syamsul selalu memberikan pelayanan prima agar pelanggan puas. Berkat kegigihannya dan selalu menjaga kualitas produknya, omzet usahanya saat ini telah mendulang tinggi hingga Rp200 juta per bulan. 
 
Direktur sekaligus owner CV Bagus Agriseta Mandiri yang berdiri pada luasan tanah 750 meter persegi, telah memberikan peluang kesempatan pada masyarakat sekitarnya untuk mendapatkan pekerjaannya. Lebih dari 50 karyawan telah menjadi keluarga besarnya. Dalam berkarya, Syamsul mengembangkan sayapnya dengan membuka kelas pelatihan, wisata edukasi, dan kegiatan sosial. 
 
“Saya berharap agar dapat memperluas daerah pemasaran produk ini agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” katanya.
 
Apa yang telah dicapai oleh Syamsul Huda sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Dalam berbagai kesempatan,  Syahrul mengatakan adanya musibah wabah covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. 
 
“Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik, dimana sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional,” ujar Mentan.
 
Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Dia menegaskan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama.
 
“Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen. Tuntutannya adalah petani harus berinovasi. Buat terobosan agar hadir produk-produk baru,” katanya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan