"Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jemaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun," kata Presiden Direktur PT Arsy BuanaTravelindo (ABT) Saipul Bahri dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Mei 2021.
Menurut dia, total penduduk muslim Indonesia mencapai 215 juta atau 87 persen dari populasi dan 24 persen dari total dunia. Setiap tahun, dalam kondisi normal, sebanyak 221 ribu jemaah haji asal Indonesia berangkat ke Arab Saudi. Dari jumlah itu, sebanyak 204 ribu merupakan haji reguler dan sisanya 17 ribu haji VIP.
"Jumlah pendaftar haji terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga lama antrean terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), antrean terlama dialami calon jemaah haji Kalimantan Selatan, yakni 34 tahun, sedangkan terpendek Maluku, 12 tahun," ungkapnya.
Ia menambahkan, bisnis service provider ini antara lain mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi. Saat ini, terdapat 323 PIHK dan 1.016 PPIU. Mereka adalah mitra bisnis dari perusahaan layanan pendukung haji dan umrah seperti ABT.
Meskipun, Arab Saudi sempat menutup haji dan umrah pada 2020 akibat pandemi covid-19. Namun tahun ini, Arab Saudi telah membuka ibadah haji dari luar negeri, dengan sejumlah persyaratan, salah satunya vaksinasi covid-19. Hal ini diharapkan bisa diikuti oleh pembukaan kembali ibadah umrah.
"Selain itu, Arab Saudi memiliki agenda untuk memacu sektor wisata, di samping minyak mentah. Kuota umrah pun dinaikkan menjadi 30 juta per tahun pada 2030. Ini menjadi fondasi kuat bagi bisnis layanan pendukung haji dan umrah untuk terus bertumbuh," ujar dia.
Berdasarkan data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai 948 ribu pada 2018-2019 dari total 4,4 juta jemaah. Indonesia berada di posisi kedua penyumbang jemaah umrah dengan kontribusi 21,44 persen, di bawah Pakistan. Saat ini saja, ada sekitar 100 ribu calon jemaah umrah asal Indonesia.
Melihat potensi itu, ABT siap menjadi perusahaan penyedia layanan wisata dan religi amanah. Saat ini, ABT memiliki tiga hotel di Mekah dan Madinah yang berada di lokasi strategis, antara lain Le Meridien, Elaf Mashaer, Fajr Badee, Mawadah Sofwa, dan Sham Province dengan total kamar tersedia mencapai 889 kamar.
"Di bisnis tiket, ABT menjalin kerja sama dengan Citilink dan Etihad. Adapun di LA, ABT telah berpengalaman selama lima tahun dan memiliki jaringan lokal kuat, termasuk fasilitasnya. Beberapa nama besar di sektor PIHK dan PPIU menjadi mitra ABT. Sebut saja Madinah Iman Wisata, Sarana Umrah Haji, Satriani, Bastour, El Amien Tours, Forum Travel Partner Indonesia, Al Razafa Group, serta Paksi Tours dan Travel," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News