Pemilik Jakarta Candle Yulianah menceritakan, bisnis lilin hias ini digeluti bermula dari pengalaman bekerja membuat lilin di perusahaan sebelumnya. Sejak 2011, ia bersama suami berinisiatif untuk membuat lilin hias dengan memanfaatkan rempah yang lewat perusahaan yang didirikan.
"Pada 2014, saya memperkenalkan produk Jakarta Candle ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), karena memiliki aroma yang khas dari produk lilin hias ini, akhirnya mulai banyak peminat dan menjadi viral di media sosial maupun marketplace," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 April 2022.
Di tahun yang sama, Jakarta Candle mendapatkan pesanan 11 ribu lilin hias dari salah satu perusahaan di Jakarta. Yulianah menjelaskan salah satu pelayanan yang menjadi nilai lebih dan membedakan dari kompetitor adalah kebebasan bagi para pembeli untuk menentukan spesifikasi dan model lilin hias yang dipesan.
Hanya bermodalkan Rp5 juta dengan kapasitas produksi sekitar 100 lilin hias, bisnisnya terus berkembang. Jakarta Candle mampu menghasilkan 1.000 lilin hias dalam setahun dengan omzet lebih dari Rp550 juta dengan kisaran harga produknya antara Rp26 ribu sampai Rp150 ribu.
Perkembangan Jakarta Candle tidak membuatnya berhenti untuk belajar dan berinovasi. Pada 2017 hingga 2019, ia mengikuti program pelatihan Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Marketing Handholding yang diadakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Banyak hal yang dipelajari dari pelatihan yang saya ikuti. Mulai dari melakukan presentasi bisnis sampai menyusun strategi pemasaran yang baik. Berkat pelatihan tersebut membuat saya makin bersemangat untuk menembus pasar ekspor," jelasnya.
Pada 2018, LPEI memfasilitasi Jakarta Candle untuk ikut berpartisipasi pada pameran Trade Expo Indonesia, di ICE BSD. Partisipasi dalam pameran tersebut menjadi ajang latihan untuk bertemu dengan calon pembeli dari luar negeri seperti Australia, Rusia dan negara lainnya.
"Saya bersyukur bisa mengenal LPEI. Banyak hal positif yang saya dapatkan dan memiliki peran terhadap perkembangan bisnis saat ini. Pertemuan saya dengan sejumlah calon pembeli dari luar negeri contohnya mampu membuka peluang saya untuk menembus pasar ekspor," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News