Sebagai pasar berkembang, Indonesia memiliki potensi peningkatan konsumsi yang sangat besar selama bulan suci ini di semua sektor usaha, termasuk ritel mikro atau warung.
Dalam keterangan tertulis dikutip Rabu, 13 April 2022, tim Impact Warung Pintar melakukan survei pada 2022 yang melibatkan 250 warung dalam ekosistemnya dan menemukan bahwa terdapat perubahan perilaku yang besar selama periode Ramadan.
Temuan survei mencakup berbagai topik, termasuk kebiasaan pemenuhan inventaris, nilai transaksi, jam operasional, serta kategori produk dengan permintaan tinggi. Simak rangkuman tren bisnis Warung selama Ramadan berikut ini:
1. Pemenuhan stok barang saat Sahur
Sebelum Ramadan, waktu bagi pengecer untuk membeli persediaan warung adalah pada pagi hari, dari pukul 06.00 pagi hingga 12.00 siang. Namun terdapat sedikit peningkatan sebesar 1,37 persen, pemilik warung memilih untuk memesan pada waktu sahur.Kebiasaan baru ini terjadi dikarenakan pemilik warung harus bangun pagi, maka mereka pun mulai melakukan aktivitas rutinnya lebih awal dari biasanya.
2. Metode pembayaran
Cash on delivery masih menjadi metode pembayaran teratas untuk pengecer, namun metode pembayaran kedua yang paling banyak digunakan adalah Bon Pintar, jumlahnya meningkat sebesar 29 persen selama bulan Ramadan.
Hal ini karena pemilik warung telah menghabiskan dana usaha mereka untuk memenuhi stok barang sebelum menyambut bulan Ramadan, sehingga membutuhkan bantuan modal usaha untuk mengisi kembali stok barang yang dibutuhkan. Pengelolaan stok barang pra-Ramadan juga meningkatkan persentase penggunaan voucher sebesar empat persen.
3. Peningkatan nilai transaksi selama Ramadan
Survei tim Impact Warung Pintar menyebutkan terjadi peningkatan frekuensi transaksi untuk skala usaha kecil dan mikro selama Ramadan dibandingkan dengan 10 dan 20 hari sebelum Ramadan. Sedangkan untuk bisnis medium, frekuensi transaksinya sama dengan 10 hari sebelum Ramadan dan lebih rendah dari 20 hari sebelum Ramadan.
Namun setelah Ramadan, semua bisnis relatif kembali ke frekuensi transaksi normal. Peningkatan frekuensi transaksi juga mendorong nilai transaksi bagi usaha kecil dan mikro selama Ramadan. Untuk keseluruhan transaksi, terjadi peningkatan sebesar 39 persen untuk semua skala usaha.
4. Perubahan jam operasional selama Ramadan
Terjadi pergeseran jam operasional, terutama peningkatan pembukaan warung pada sore dan malam hari setelah berbuka puasa. Tujuh dari 10 warung secara keseluruhan mengaku bahwa mereka akan tetap beroperasi selama Idulfitri. Estimasi waktu istirahat kerja maksimal adalah seminggu setelah Idulfiitri. Setelah itu, warung akan aktif kembali dan meneruskan jam operasional biasa.5. Peningkatan permintaan makanan pokok
Warung Pintar menemukan sebagian besar warung membeli lebih banyak makanan pokok karena penurunan permintaan makanan ringan dan minuman selama bulan Ramadan.
6. Tambahan penghasilan baru Warung
Selama Ramadan, Warung juga berkesempatan untuk memanfaatkan momentum untuk menjajaki penghasilan tambahan dari penjualan takjil atau parsel Idulfitri.
Salah satu Juragan Warung Pintar juga berbagi bagaimana ia dapat meningkatkan performa penjualan warungnya selama bulan Ramadan. Lenni Suryani, Owner Ali Store Tangerang mengatakan selalu membeli stok untuk persiapan Ramadan, terutama makanan pokok.
"Selain itu, selama dua Ramadan terakhir, saya juga merintis usaha baru, yaitu menjual makanan takjil seperti minuman dan jajanan gorengan," jelas dia.
7. Ramadan waktu terbaik dorong digitalisasi
Penggunaan layanan digital untuk pemenuhan stok barang selama bulan Ramadan meningkat delapan persen dikarenakan sebagian besar pemilik warung cenderung membatasi aktivitasnya karena jam puasa.
Lebih dari 68 persen warung juga aktif mengikuti pelatihan literasi dengan durasi 139 menit, yang menunjukkan adanya niat positif bagi pemilik warung untuk terus meningkatkan keterampilan literasinya.
Meningkatnya aktivitas dan transaksi bisnis dapat menjadi peluang baru untuk mendorong digitalisasi dan membangun brand engagement, dibandingkan sekedar meningkatkan brand awareness.
Penyedia layanan mikro retail pun dapat fokus memberikan lebih banyak peningkatan fitur dan pilihan metode pembayaran demi mendukung pemilik warung dalam memanfaatkan berkah Ramadan secara maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News