Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Terdampak Pandemi, Pekerja Swasta Banting Setir Jadi Wirausaha

Suci Sedya Utami • 30 Mei 2021 15:30
Jakarta: Pandemi covid-19 yang melanda berbagai negara membuat sebagian orang terpuruk. Di Indonesia, tercatat 19,10 juta penduduk usia kerja terdampak, termasuk pula pekerja yang dirumahkan akibat pandemi yang tidak kunjung reda.
 
Nasib serupa sempat menimpa Heri Wijaya, pengajar bimbingan belajar tingkat SD-SMA ini terpuruk akibat pandemi yang mesti berusaha lebih keras untuk menghidupi keeempat anaknya. Tak mau menyerah, dia banting stir menjadi wirausaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.
 
"Selalu ada peluang di balik setiap tantangan," tutur Heri menceritakan pengalamannya, saat Tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkunjung ke kediaman yang sekaligus menjadi tempat usahanya.

Berbekal pengetahuan seadanya, pria yang tinggal di Pasar Rebo, Jakarta Timur ini mulai mencoba mengolah Chicken Katsu dan menjual paket nasi box. Sebagai ciri khas, dia memberi nama "The Boboko" pada usaha yang baru dirintisnya sejak April 2020 ini.
 
Ibarat jodoh, aksi coba-coba Heri mulai menemukan jalannya setelah dia memperoleh informasi tentang adanya program penumbuhan wirausaha baru dari Ditjen PDSPKP KKP.
 
"Saya tertarik untuk mengikuti program itu dan mendaftar untuk dapat bersaing menjadi binaan Ditjen PDSPKP," kenang Heri.
 
Berkat kegigihan dan kepercayaan dirinya yang tinggi, Heri pun lolos dan terpilih pada program tersebut. Dari program ini, dia semakin yakin atas usaha yang dirintisnya setelah mendapat materi kewirausahaan, pengolahan produk hasil kelautan dan perikanan mulai dari praktik pengolahan, pengemasan dan penghitungan harga jual hingga digitalisasi bisnis.
 
Selain itu, dia juga dibekali materi tentang perizinan usaha serta mendapat fasilitas antara lain sertifikat, pengurusan perizinan usaha (NIB dan IUMK), pembuatan logo dan label usaha, serta pemberian spanduk usaha.
 
"Alhamdulillah, bukan cuma dikasih materi tapi juga didampingi. Hasilnya, saat ini pemasaran sudah mulai meluas melalui media online seperti GoFood, IG @bobokonasiku dan juga sedang mempersiapkan masuk dalam marketplace lain seperti Tokopedia dan Shopee. Selain itu tersedia pula melalui penjualan offline di toko frozen food dan bantuan para reseller. Alhamdulillah lagi, produk saya selalu terjual habis," ungkap Heri, bangga.
 
Kini, kapasitas produksi usaha Heri mencapai 15 kg ikan untuk pengolahan bakso ikan dan dimsum per pekan. Selain itu, dia juga memproduksi 10 kg otak-otak Bandeng dan 14 kg ayam untuk pengolahan Chicken Katsu dan pesanan rice box serta nasi bento. Dengan usahanya ini, dia membukukan omzet Rp2.350.000 per pekan.
 
"Omzet ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar," jelas Heri.
 
Sementara Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti mengapresiasi keberanian dan kegigihan Heri dalam merintis usaha. Dia berharap, melalui kegiatan penumbuhan wirausaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi.
 
"Sektor kelautan dan perikanan masih terbuka, apalagi kita negara maritim. Jadi di situlah banyak peluang yang bisa dioptimalkan," jelas Artati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan