Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Jelang Akhir Tahun, Simak Hal yang Perlu Disiapkan Pebisnis

Ade Hapsari Lestarini • 16 November 2021 22:09
Jakarta: Musim liburan akhir tahun sudah di depan mata. Kendati demikian, pelaku bisnis selalu disibukkan di kuartal akhir setiap tahunnya. Pebisnis pun perlu didampingi untuk melalui beberapa strategi bisnis yang bisa diaplikasikan selama musim libur akhir 2021 ini.
 
Chief of Commercial TADA Rebbeca Agiestha mengatakan, masa liburan selalu berhasil meningkatkan penjualan yang signifikan, jauh sebelum internet hadir, dan kini mulai bergeser secara online. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari kemudahan dan variasi produk yang disediakan oleh platform belanja online yang sudah menjamur di seluruh penjuru dunia.
 
Inilah saatnya bagi bisnis untuk mendorong volume penjualan tinggi dengan memanfaatkan euforia pelanggan akan kemudahan belanja via online selama masa liburan. Tahun ini khususnya, penjualan diprediksi akan tumbuh antara 6,5 persen dan 8,2 persen pada 2021, tingkat tercepat sejak 2004.

Timeline masa kampanye liburan

Di beberapa negara, holiday shopping biasanya dimulai awal Juli karena dikenal sebagai bulan penjualan bebas pajak. Beberapa orang juga menyebut Juli sebagai Christmas in July sales, yakni bulan belanja lebih awal untuk Natal. Akan tetapi, 21 persen pebisnis memulai perencanaan liburan karena mendekati bulan-bulan sibuk seperti Oktober, November, dan Desember. Khususnya September yang dianggap sebagai bulan paling populer untuk memulai perencanaan marketing liburan bagi pebisnis.

Dimulai dengan Black Friday, istilah sehari-hari pada Jumat setelah Hari Thanksgiving di Amerika Serikat. Banyak toko menawarkan promo menarik pada Black Friday. Jika dibandingkan dengan pembelian tradisional, belanja online meningkat hingga 700 persen selama Black Friday. Di beberapa negara, Black Friday telah menjadi Black November (dan dalam beberapa kasus, Black October).
 
Puncaknya, Natal dan Tahun Baru yang menjadi musim emas untuk penjualan. Di belahan dunia manapun, dua hari ini selalu berhasil meningkatkan penjualan. Menurut data NRF.com, selama musim Natal dan Tahun Baru 2020 penjualan mengalami peningkatan 8,3 persen, kenaikan ini dua kali lipat lebih tinggi dari lima tahun sebelumnya.
 
Selain itu, Boxing Day pada 26 Desember juga merupakan hari penting lainnya. Meskipun pada awalnya diperingati sebagai hari untuk memberikan hadiah kepada orang miskin, Boxing Day kini lebih dikenal sebagai holiday shopping.
 
Beralih ke awal tahun, Tahun Baru Imlek di Januari atau Februari setiap tahun juga merupakan masa emas bagi para pebisnis. Pada minggu-minggu menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, orang-orang Tionghoa akan berbelanja pakaian dan barang baru. Dengan lebih dari 1,5 miliar orang merayakan Tahun Baru Imlek di seluruh dunia, semua bisnis memiliki peluang besar untuk meningkatkan penjualan.
 
Persiapan, perencanaan, serta pemahaman yang baik tentang keinginan pelanggan, merupakan komponen penting dari strategi bisnis musim liburan yang sukses. Berikut rangkuman strategi marketing yang bisa Anda terapkan selama masa liburan:

Tetapkan timeline

Menetapkan timeline menjadi salah satu langkah awal mempersiapkan marketing masa liburan yang sukses. Anda bisa mulai menandai tanggal-tanggal penting di bulan sibuk tersebut. Misal, tanggal  untuk mempersiapkan tools marketing, tanggal meluncurkan produk, hingga tanggal yang tepat untuk memberikan PROMO tertentu. Dengan menandai tanggal tersebut, strategi marketing bisa lebih terarah dan goals marketing bisa tercapai dengan baik.

Rencanakan kampanye lebih awal

Buat promosi khusus untuk pembeli awal (earlybird shopper), seperti akses awal ke produk, untuk memberikan rasa eksklusif kepada pelanggan setia Anda. Dengan begitu, pelanggan yang sudah merencanakan pembelian jauh sebelum tanggal promo, merasa beruntung dan dihargai.

Optimalkan pemasaran

Optimasi pemasaran memungkinkan Anda dengan menjalankan kampanye dan menciptakan customer experience yang lancar untuk bisnis omnichannel Anda. Menurut dia, TADA bisa membantu bisnis dalam menyediakan strategi pemasaran dan memungkinkan perusahaan untuk melakukan strategi sebagai berikut:
  1. Segmentasi pengguna/pelanggan.
  2. Personalisasi komunikasi.
  3. Melakukan otomatisasi dan personalisasi e-mail dan push notification.
Rebbeca mengatakan, libur akhir tahun selalu menjadi momen penting bagi para pebisnis, utamanya bisnis yang bergerak di bidang retail. Untuk itu, TADA mengambil inisiatif untuk mendorong para pebisnis untuk tidak melewatkan momen ini dalam meretensi pelanggannya. Hal yang bisa dilakukan antara lain memberi promo berupa e-voucher atau mengadakan program double point rewards untuk para pelanggannya guna mendorong transaksi lebih tinggi saat musim liburan. Lebih dari itu, pebisnis juga dapat dengan mudah memonitor dan menganalisa program akhir tahun ini melalui dashboard yang diberikan TADA.
 
"Sebagai panduan untuk merencanakan atau menjalankan campaign di masa liburan, TADA selaku omnichannel loyalty dan rewards platform membuat e-book yang bisa digunakan para pelaku bisnis. E-book ini berisi praktik terbaik yang telah terbukti untuk me-manage pelanggan selama musim liburan," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan