Tanfidzul mengakui profesi yang dia geluit sangat keren.. (Foto: Dok. Kementan)
Tanfidzul mengakui profesi yang dia geluit sangat keren.. (Foto: Dok. Kementan)

Peternak Milenial Ini Raih Omzet Rp1 Miliar dalam Setahun

Gervin Nathaniel Purba • 24 April 2020 15:09
Jakarta: M Tanfidzul Khoiri, salah satu Duta Petani Muda Indonesia tahun 2014 pada bidang peternakan kambing/domba, meraih sukses. Berkat keseriusan pada bidangnya, ia mengantongi omzet Rp90 juta.
 
Tanfidzul merupakan pemilik Kandank Oewang, Ketua P4S LKPNU (Lembaga Kajian dan Pengembangan Potensi Umat) yang dibina Pusat Pelatihan Pertanian. Usaha yang telah ditekuninya selama delapan tahun ini membuahkan hasil yang memuaskan.
 
Selain berhasil pada bidang peternakan kambing/domba, dia juga fokus pada pakan silase dan konsentrat, pupuk organic dan melayani aqiqoh siap saji dan kambing guling, serta perlengkapan ternak ruminansia.

“Alhamdulillah setiap hari pemasukan dari penjualan silase dan konsentrat, ternak domba, pelatihan baik secara manual sebelum covid-19 dan secaran online, pupuk organic, melayani aqiqoh siap saji, dan kambing guling. Omzet per bulan Rp90 juta, serta dalam satu tahun Rp1,08 miliar,” ujar Tanfidzul, dikutip keterangan tertulis, Jumat, 24 April 2020.
 
Dengan pendapatan yang diperoleh dia ingin menjadi pelopor pelaksanaan program pemeritah bidang pertanian khususnya peternakan. "Sudah semakin banyak yang merasakan manfaat dari sisi finansial jika fokus di bidang peternakan. Bahkan ada di antara rekan kami pengelola P4S sesama petani muda yang mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp100 juta dalam sebulan," katanya.
 
Tanfidzul mengakui profesi yang dia geluit sangat keren. Ada banyak manfaat dari profesi sebagai peternak atau terlibat dalam bidang pertanian, di antaranya adalah kebebasan mengatur waktu, sehat secara fisik karena senantiasa berkeringat, dan dapat berkomunikasi secara batin pada ternak yang diusahakan.
 
Selain itu, dalam hal finansial, orang yang fokus dalam bidang peternakan bisa memiliki penghasilan yang lebih baik dari profesi lainnya. Ada penghasilan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
 
"Sebagai contoh, dengan domba 80 ekor ada yang beranak dan ada yang dibeli peternak lain. Produksi kotoran setiap hari rata-rata 80 kg dan harga jual kompos per karung kecil Rp20 ribu. Produksi silase setiap bulan 30 ton, dengan harga Rp1.100 per kg. Konsentrat produksi per bulan 30 ton, dengan harga Rp4.500 per kg. Penjualan domba untuk aqiqoh dengan harga Rp1,5 hingga Rp2,5 juta. Dari usaha ini, omzet yang bergerak setiap bulan adalah Rp90 juta, atau setahun Rp 1,08 miliar. Untuk itu Saya juga berharap agar generasi muda tidak takut untuk bermimpi menjadi peternak. Jangan takut dan ragu untuk terjun dalam sektor peternakan. Berternak itu menjanjikan dan menguntungkan,” kata pria asal Madiun itu.
 
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan, generasi milenial saat ini semakin cerdas dalam mencari peluang bisnis. Mereka yang telah terjun dan mencintai dunia pertanian/peternakan akan makin menguasai bagaimana mengembangkan pertanian/peternakan. Mulai dari hulu hingga hilirnya menjadi peluang bisnis.
 
“Apalagi ditambah dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti startup akan semakin menjanjikan tentunya. Dengan startup pertanian semakin bertambah dan meningkat, maka itu membuktikan bahwa sektor pertanian, termasuk di dalamnya bidang peternakan adalah sektor yang punya peluang besar untuk usaha dan menandakan regenerasi petani sedang berjalan," ujar Dedi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan