Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang bertransformasi digital. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pun mendukung transformasi digital UMKM Indonesia.
"Pemanfaatan ekonomi digital menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis UMKM. Adaptasi dalam proses transformasi digital menjadi kunci resiliensi pelaku koperasi dan UMKM," ujar Teten, saat Lazada Seller Conference: Level Up 2022, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Oktober 2022.
Menurut Teten, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun pada 2030. Menilik hal itu, UMKM harus dijaga agar dapat memanfaatkan potensi tersebut.
Baca juga: Ekonomi Digital Bakal Jadi Solusi Tekan Risiko Inflasi Meroket |
"Untuk memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah tengah mendorong 30 juta UMKM untuk onboarding ke dalam ekosistem digital pada 2024," jelasnya.
Sebagaimana telah diangkat dalam Studi Lazada pada 2020 yang bertajuk "Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui E-commerce", e-commerce telah menjadi katalis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.
Hasil studi menemukan e-commerce memberikan dampak yang besar bagi UMKM Indonesia melalui beragam program dan insentif serta edukasi dan pemberdayaan komunitasnya untuk mendorong digitalisasi UMKM. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, per Juni 2022, sebanyak 19,5 juta UMKM telah bergabung dalam platform e-commerce.
Lazada pun terus berinovasi dalam menciptakan platform yang menarik dan bermanfaat bagi penjual ataupun pembeli, menawarkan berbagai program dan inisiatif agar UMKM yang telah melakukan digitalisasi dapat terus bertahan dan berdaya saing tinggi di dalam ekosistem ekonomi digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News