"Digitalisasi memampukan brand lokal untuk membuka peluang baru serta kolaborasi yang mampu memperluas pasar dan koneksi, adanya transformasi digital mampu membawa perubahan positif dan membuat usaha lebih maju dan berkembang karena brand-brand lokal harus berinovasi dan keluar dari zona nyaman usaha," ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary, dikutip dalam keterangan resminya, Jumat, 25 Maret 2022.
Sejalan dengan hal tersebut, Owner Oxford Society Brian Sutedja mengatakan dengan ketersediaan ekosistem digital, memudahkan brand-nya membangun dan memperluas koneksi dalam membangun kolaborasi bersama merek lain.
"Adanya digital membuat kita bisa kenalan dan mencoba connect satu sama lain dengan mudah memakai sosial media seperti Instagram. Bahkan kami pernah berkolaborasi dari awal hingga akhir, tetapi tidak pernah bertemu fisik, tetapi tetap bisa membangun kolaborasi yang baik," tambah Brian.
Sneaker influencer dan Owner BLK DMND Anugrah Aditya yakin dengan adanya kolaborasi mampu membuat merek lokal saling melengkapi kekurangan dan meningkatkan kelebihan dari hasil kolaborasi tersebut.
"Adanya hal ini menjadi tempat untuk menjaring komunikasi dan menjalin kepercayaan. Setiap merek pasti punya kelebihan dan kekurangan, dengan kolaborasi hal ini bisa saling melengkapi," ungkap Adit.
Skater, Content Creator, dan Brand Owner, Satria Vijie menjelaskan merek lokal perlu melakukan inovasi dengan menjadi merek luar sebuah patokan. Baginya, produk merek lokal harus bisa meningkatkan nilai produknya dengan menjual pengalaman kepada konsumennya, tidak hanya sebatas berjualan saja.
"Brand lokal bisa menjadikan brand luar sebagai benchmark dalam berinovasi dengan meningkatkan experience dan membangun story dari produknya, sehingga tidak sebatas menjual produk saja," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id