Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang UMKM dan masyarakat umum yang ingin menggali keterampilan baru di bidang seni kuliner.
Fokus workshop ini adalah seni mengukir umbi-umbian yang merupakan bahan sederhana namun ternyata bisa diubah menjadi karya seni bernilai jual tinggi.
Bukan sekadar hiasan, tapi strategi naik kelas
Pelatihan ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PERURI. Tujuannya tak hanya mengajarkan teknik mengukir makanan, tapi juga mendorong UMKM untuk tampil lebih menarik dan kompetitif di pasar."Workshop ini kami selenggarakan sebagai wadah untuk menambah keterampilan, menggali kreativitas, dan memberikan nilai tambah bagi para pelaku UMKM. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi inspirasi untuk terus berinovasi dan berkembang," ujar Koordinator Strategic Corporate Branding dan TJSL PERURI, Yahdi Lil Ihsan dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Mei 2025.
| Baca juga: Inovasi Teknologi Diharapkan Tumbuhkan Ekonomi Akar Rumput hingga Lapangan Kerja |
Umbi bisa jadi karya seni yang menghasilkan
Menghadirkan Chef Yanto sebagai narasumber dan instruktur utama, para peserta mendapat pelatihan langsung dari ahlinya.Chef Yanto menunjukkan bagaimana teknik sederhana dalam mengukir umbi bisa mengubah tampilan makanan jadi lebih menggoda mata, cocok untuk bisnis katering, restoran, bahkan UMKM rumahan.
Melalui workshop ini, PERURI menegaskan dukungan berkelanjutan terhadap pengembangan kapasitas UMKM bukan hanya dari sisi produksi, tapi juga dari segi kreativitas dan inovasi.
Dengan keterampilan baru ini, para peserta diharapkan mampu membuka peluang usaha baru atau memperkuat daya tarik produk yang sudah ada.
Seni ukir umbi bukan hanya soal estetika, tapi juga strategi bisnis untuk tampil beda di tengah pasar yang semakin ketat.
Dengan kombinasi antara keterampilan unik dan pendekatan kreatif, pelatihan semacam ini menjadi bukti bahwa inovasi UMKM bisa datang dari hal-hal yang sederhana, bahkan dari sepotong umbi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
