Startup yang fokus pada digitalisasi operasional UMKM, CrediBook, bersama Pemerintah kota Kediri menyelenggarakan pelatihan UMKM secara daring bertajuk "UMKM Go-Digital: Makin Kredibel dan Cuan". Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi kapasitas keuangan dan digital pelaku usaha di Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyatakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah memantapkan kesiapan pelaku UMKM untuk go digital. Pemerintah Kota Kediri berupaya semaksimal mungkin untuk terus mendampingi dan menggandeng mitra untuk para pelaku UMKM Kota Kediri agar bisa lebih baik dan lebih besar lagi ke depan.
Pelatihan ini diikuti oleh 200 UMKM Kediri dari beragam latar belakang usaha, seperti makanan dan minuman, fesyen dan kriya, jasa, hingga pertanian. CrediBook dan Pemerintah Kota Kediri juga menghadirkan pakar yang mengedukasi peserta pelatihan mengenai pengelolaan keuangan usaha, seperti pengelolaan arus kas, utang piutang, serta pembuatan laporan keuangan.
"Kita bekerja sama dengan platform e-commerce untuk akselerasi pelaku UMKM onboarding di ekosistem digital. Kemudian terkait digitalisasi pembayaran, Pemkot Kediri juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk terus memperluas penggunaan QRIS di kalangan pelaku UMKM," jelas Wali Kota Kediri, dikutip dalam keterangan resminya, Kamis, 18 November 2021.
Selain itu, banyak pelaku usaha yang belum bisa memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Pencatatan keuangannya masih dijalankan secara manual di kertas. Untuk itu, upaya Pemerintah Kota Kediri saat ini yaitu berkolaborasi dengan CrediBook untuk mengatasi salah satu tantangan pengembangan UMKM terkait pengelolaan keuangan.
"Ketika skala bisnis makin besar dan order makin banyak, saya yakin pencatatan manual seperti itu tidak akan efektif lagi. CrediBook membuka kelas bagi pelaku UMKM, bagaimana mengelola dan mencatat keuangan secara proper agar bisnisnya makin profitable dan berkembang," tuturnya.
Pelaku UMKM ubah strategi pasar
Dia berpesan agar para pelaku UMKM dapat terus mengembangkan sayap dan mengubah strategi pasarnya untuk go digital. Sekaligus berharap para pelaku UMKM di Kota Kediri bisa teredukasi dan terasah keahlian digital dengan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Kediri."Semoga pelatihan ini tidak hanya kali ini, namun ada pelatihan-pelatihan lagi karena ada UMKM-UMKM yang belum mengerti. Mudah-mudahan kita bisa besar bersama-sama," ujarnya.
CEO dan Co-Founder CrediBook Gabriel Frans berterima kasih atas sinergi bersama Pemerintah Kota Kediri yang memiliki visi sejalan untuk mengajak UMKM melek keuangan dan teknologi digital.
"Pelatihan di bidang literasi keuangan dan penggunaan teknologi digital akan membantu UMKM Indonesia naik kelas serta turut merasakan keuntungan dari tingginya nilai ekonomi internet Indonesia yang diprediksi akan menyentuh angka USD70 miliar di 2021 ini," ungkap Gabriel.
Sebagai perusahaan teknologi, CrediBook menghadirkan aplikasi pencatatan dan manajemen keuangan yang dapat digunakan gratis oleh pelaku UMKM. "Saya dan teman-teman pendiri membangun CrediBook untuk membantu UMKM Indonesia bersaing di era digital. Saat ini, UMKM harus bisa mengambil keputusan bisnis secara cepat dan akurat. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah pelaku usaha mengambil keputusan. Aplikasi CrediBook membantu memudahkan UMKM mencatat keuangan usahanya kapan saja dan di mana saja," kata Gabriel.
CrediBook dilengkapi dengan layanan yang komplit untuk pengelolaan keuangan UMKM. Mulai pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pembayaran, sampai memisahkan pembukuan pribadi dan usaha dalam satu aplikasi.
"CrediBook selalu terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan. Melalui upaya edukasi kolaboratif, seperti sinergi dengan Pemerintah Kota Kediri ini, kami optimistis bisa meningkatkan semakin banyak UMKM yang on-board ke layanan digital," tutup Gabriel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News