Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Industri Makanan Wajib Tingkatkan Daya Saing saat Pandemi

Angga Bratadharma • 26 Februari 2021 07:09
Jakarta: Peritel minuman grab-and-go Kopi Kenangan terus memperluas jangkauan bisnisnya di industri makanan pada 2021. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan daya saing di tengah sengitnya persaingan terutama saat pandemi covid-19.
 
Salah satu langkah yang dilakukan ialah meluncurkan brand baru sebagai kombinasi untuk menemani kopi, serta berbagai varian minuman lain dari Kopi Kenangan bernama Chigo. Chigo menjadi langkah lanjutan Kopi Kenangan dalam memperluas jangkauannya di industri makanan pada 2021.
 
"Kami sengaja menyajikan beragam varian karena kami tahu setiap orang memiliki cita rasa berbeda-beda. Oleh karena itu kami ingin memastikan Chigo tersedia dalam banyak varian yang 
dapat dinikmati semua orang," ujar CBO dan Co-Founder Kopi Kenangan James Prananto, dalam keterangan resminya, Jumat, 26 Februari 2021.

Sebagai startup F&B lokal yang tengah berkembang pesat saat ini, lanjutnya, Kopi Kenangan ingin terus berkembang dengan mengambil langkah baru yang berbeda dan membawa tren-tren baru untuk para pecinta makanan atau foodies.
 
"Kami ingin mengambil tantangan untuk membuktikan bahwa meski kopi dan ayam goreng tampak seperti kombinasi yang ganjil, namun kedua hal ini dapat membuat ketagihan," ujar James.
 
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia siap menggebrak pasar Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Salah satu yang  digalakkan dengan keikutsertaan Indonesia pada pameran Gulfood 2021 di Dubai World Trade Centre, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 21-25 Februari 2021.
 
"Uni Emirat Arab adalah hub bagi Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Sebagai pasar potensial, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar USD89,42 juta atau meningkat 27,09 persen ketimbang tahun sebelumnya," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan.
 
Kasan mengatakan pasar mamin Indonesia di kawasan Teluk dan Timur Tengah berpotensi terus meningkat. Hal itu terlihat pada peningkatan nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020. Gulfood merupakan pameran tahunan bergengsi dan bertaraf internasional terbesar di UEA.
 
Pada 2020, pameran ini diikuti 5.000 peserta dari 120 negara dan dikunjungi 92.902 pengunjung/buyer dari 186 negara. Sekitar 59 persen pengunjung berasal dari Amerika dan Asia, sementara sisanya adalah pengunjung lokal. Pada gelaran tahun ini, sebanyak 15 perusahaan Indonesia turut berpartisipasi.
 
"Meskipun pandemi belum sepenuhnya berakhir, Kemendag ingin memanfaatkan momen awal tahun dan menjelang gelaran Expo 2020 Dubai untuk menggebrak pasar produk mamin unggulan Indonesia yang dapat berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor di Kawasan Teluk dan Timur Tengah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan