Selain itu, peran UMKM juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan adanya penyerapan tenaga kerja yang menghidupi keluarga masyarakat kecil.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat, tenaga kerja UMKM sebanyak 119,6 juta orang pada 2019. Jumlah tersebut setara dengan 96,92 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Sayangnya, wabah pandemi covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, memukul hampir seluruh sektor dan pelaku UMKM menjadi pihak yang dinilai terpukul paling telak. Ada beberapa permasalahan yang dialami UMKM di Indonesia dan menjadi pekerjaan rumah bagi sektor ekonomi.
"Pekerjaan rumah ini harus segera diselesaikan untuk menjaga keberlanjutan bisnis UMKM, karena jika tidak diatasi, maka UMKM yang sedang tumbuh bisa saja kalah bersaing, stagnan, bahkan gulung tikar," ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana (UMB) Erna Sofriana, dalam webinar Keberlangsungan Usaha dan Peningkatan Kinerja UMKM, dikutip Minggu, 20 Februari 2022.
Erna menyampaikan kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan nantinya dapat menjadi suatu komunitas yang tetap, bergandengan tangan dengan praktisi dan pemerintah, mendampingi para pelaku UMKM, untuk memberikan solusi yang baik bagi UMKM.

Green financing
Selain itu, webinar ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan UMKM yang sering ditemui dalam bidang marketing digital, sumber daya manusia, dan keuangan. Selain itu juga memberikan literasi tentang keuangan hijau (green financing) dan ecopreneurship."Green financing dan ecopreneurship juga penting untuk diketahui, karena wabah epidemi covid-19 telah menyadarkan masyarakat, perkembangan masyarakat manusia akan selalu dibatasi oleh lingkungan alam," tambah Dosen UMB Andam Dewi.
Pembangunan ekonomi harus dikoordinasikan dengan perlindungan lingkungan alam, sehingga keduanya tidak bertentangan. Diharapkan dengan literasi ini, UMKM akan termotivasi untuk meningkatkan peran dan partisipasinya dalam menjaga kelestarian alam dan kesinambungan masa depan ekonomi yang berkelanjutan.
Webinar yang dihadiri 31 UMKM di Jabodetabek itu, kebanyakan mempunyai usaha kuliner dan selebihnya dari usaha pakaian dan sepatu, otomotif dan bidang lain.
Adapun pemaparan UMB dibuka dengan materi tentang marketing digital UMKM yang dibawakan oleh Dr Janfry Sihite dan Dr. Niken Sulistyowati. Materi untuk meningkatkan kinerja dibidang keuangan UMKM diberikan oleh Dr. Augustina Kurniasih, Dr. Pardomuan Sihombing dan Dr. Mirza. Sedangkan materi peningkatan kualitas SDM UMKM dipaparkan oleh Dr. Parwoto. Sementara materi literasi tentang keuangan hijau (green financing) dan ecopreneurship UMKM dipaparkan Dr. Andam Dewi S dan Dr. Dendi Gumilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News