Dodih, petani sayuran dari Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat meraih omzet hingga Rp100 juta per bulan. (Foto: Dok. Kementan)
Dodih, petani sayuran dari Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat meraih omzet hingga Rp100 juta per bulan. (Foto: Dok. Kementan)

Petani Sayur Binaan Kementan Raih Omzet Ratusan Juta

Gervin Nathaniel Purba • 29 April 2020 14:27
Lembang: Dodih, petani sayuran dari Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat adalah salah satu dari sekian banyak petani sukses hasil binaan Kementerian Pertanian (Kementan). 
 
Dia melakukan budidaya 70 jenis sayuran, seperti paprika aneka warna, aneka jenis cabai, brokoli, kol, terung, buncis, tomat, head lettuce, sawi, kentang, ubi, dan kabocha.
 
Produk sayuran mereka dipasarkan bersama kelompok taninya ke berbagai daerah, seperti Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, dan Padalarang. Komoditas baby buncis Kenya bahkan sudah rutin diekspor ke Singapura. Berkat hasil usahanya ini, dia memiliki omzet hingga Rp100 juta per bulan. 

“Alhamdulillah, dengan terpilihnya saya sebagai salah satu Duta Petani Milenial oleh Kementan, memotivasi saya untuk lebih giat melakukan regenerasi petani dan memberdayakan masyarakat sekitar agar lebih maju,” ujar Dodih yang juga Ketua P4S Lembang Agri, dikutip keterangan tertulis, Rabu, 29 April 2020.
 
Regenerasi petani yang dilakukan Dodih, salah satunya dibuktikan dengan merintis pemasaran online dengan para pemuda tani yang terbentuk dengan nama kelompok Agri Muda yang berlokasi di desanya, Cibodas Lembang. 
 
Untuk mensiasati pemasaran produk di tengah pandemi covid-19, para petani muda alumni Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran dengan Onsite Training Model yang diselenggarakan oleh BBPP Lembang bekerja sama dengan Taiwan Technical Mission ini, membuat situs penjualan online komoditas sayuran jualsayuran.com. 
 
“Responnya dari masyarakat cukup baik. Saat ini, kami masih open order untuk wilayah kota Bandung dan sekitarya. Ke depan, kami akan upayakan untuk merambah daerah lain," kata Dodih.
 
Pengukuhan Dodih sebagai salah satu Duta Petani Milenial (DPM) oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo adalah upaya untuk mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor.
 
“Saya semakin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian”, kata Syahrul, beberapa waktu lalu.
 
Senada dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan, pada DPM ini diharapkan mampu menarik minat generasi milenial lainnya untuk ikut berwirausaha pertanian. 
 
"Selain itu, diharapkan ikut membantu pemerintah, dengan mempercepat advokasi kepada masyarakat, terutama berkaitan dengan program-program Kementan, sehingga program tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat di lapangan yang otomatis juga mempercepat dampak positif pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucap Dedi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan