Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan akan membagikan konverter kit tersebut ke beberapa daerah antara lain Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan. Konverter kit yang dibagikan tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri.
"Kita anggarkan (konverter kit untuk nelayan) lebih banyak lagi untuk 2017, dibagikan mulai dari Lombok, Sumatera, dan Kalimantan," kata Wirat, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Sementara untuk pembagian 5.000 unit konverter kit bagi nelayan yang dibagikan di 2016, Wirat menjelaskan, saat ini dalam tahap persiapan pelaksanaan karena pemenang lelangnya sudah ada. Konverter kit akan dibagikan untuk nelayan di daerah Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, dan Bali.
Konverter kit akan diberikan kepada nelayan-nelayan kecil yang kapasitas kapalnya kurang dari lima GT. Pemanfaatan gas sebagai bahan bakar membawa banyak keuntungan bagi nelayan antara lain meningkatnya penghasilan seiring menurunnya pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar, ketersediaannya lebih terjamin ketimbang solar, dan ramah lingkungan.
"Perhitungannya satu tabung elpiji berukuran tiga kg seharga sekitar Rp20.000 sampai Rp25.000 dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk melaut sekitar tiga hari. Sementara jika menggunakan BBM, tiap kali melaut memerlukan BBM sebanyak dua liter atau sekitar Rp18.000 sampai Rp20.000 per hari atau sekitar Rp54.000 sampai Rp60.000 untuk tiga hari," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News