"Seperti kita ketahui, sumber-sumber energi fosil berupa minyak, gas, dan batu bara perlahan tapi pasti akan menemui batas akhirnya," kata Sudirman saat pidato peresmian program 35 ribu Megawatt (MW), di Yogyakarta, Jawa Tengah, Senin (4/5/2015).
Dia menjelaskan, jika tidak ditemukan cadangan energi baru, maka cadangan minyak kita tinggal 12 tahun lamanya, lalu cadangan gas akan habis 30 tahun ke depan sedangkan batubara hanya bisa menopang 50 tahun ke depan.
"Namun demikian, berapapun besarnya cadangan tersisa, dan betapapun kita akan menemukan cadangan baru, tetap saja yang namanya energi fosil tetap akan habis pada waktunya," cetus dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki potensi cadangan energi terbarukan yang belum optimal dikembangkan.
"Seperti, potensi panas bumi kita mencapai 28.8 MW, tenaga matahari 112 GWp, hiddro dan minihidro 75 GW, energi berbasis bayu memiliki potensi 950 MW, sedangkan biofuel dan biomassa kita memiliki potensi yang amat besar, sekurang kurangnya 60GW," tukasnya.
Menurutnya, Indonesia seharusnya menjadikan sumber energi terbarukan sebagai tumpuan masa depan. "Energi terbarukan sebagai tumpuan masa depan itu bukanlah merupakan pilihan, melainkan suatu keharusan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News