Pelabuhan Cilamaya. Dok/Kementerian BUMN
Pelabuhan Cilamaya. Dok/Kementerian BUMN

Lokasi Pelabuhan Cilamaya Digeser, Pertamina Bersyukur

Gabriela Jessica Restiana Sihite • 03 April 2015 10:14
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina (Persero) bersyukur atas keputusan pemerintah yang memindahkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat ke arah timur. Pasalnya, jika pelabuhan tetap dibangun di Cilamaya, produksi minyak dan gas (migas) anak perusahaannya dikhawatirkan akan terganggu, sehingga berdampak pada target produksi yang tidak tercapai.
 
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menargetkan produksi minyak sebesar 50 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 34 ribu bph setara minyak pada 2022. Saat ini, produksi minyak PHE ONWJ sebesar 40 ribu bph dan ditotalkan dengan produksi gas menjadi 50 ribu bph.
 
"Alhamdulillah, kekhawatiran kita akan gangguan oprasional dan pengembangan ONWJ ke depan tidak terjadi. Kita targetkan 2022, titik pengembangan jadi 50 ribu bph ditambah produksi gasnya kalau dikonversi ke minyak jadi 84 ribu bph," kata Dwi ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, seperti dikutip Jumat (3/4/2015).

Lebih lanjut, Dwi mengatakan dari hasil diskusi dengan pemerintah pusat dan daerah, pemerintah akan menimbang pembangunan pelabuhan dilakukan di Indramayu atau Subang, Jawa Barat.
 
"Kita ada paparan di balai desa yang di sana. Kemudian dari diskusi-diskusi, arahan Pak Wapres tadi memang melihat bahwa sebaiknya pelabuhan yang direncanakan, bisa digeser atau dipindah ke arah timur. Alternatifnya, apakah di Indramayu atau Subang," tuturnya.
 
Sebagai informasi, nilai investasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya ditaksir mencapai Rp34,5 triliun. Pelabuhan itu rencananya dibangun sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Priok yang telah padat dan sulit dikembangkan lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan