Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menargetkan produksi minyak sebesar 50 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 34 ribu bph setara minyak pada 2022. Saat ini, produksi minyak PHE ONWJ sebesar 40 ribu bph dan ditotalkan dengan produksi gas menjadi 50 ribu bph.
"Alhamdulillah, kekhawatiran kita akan gangguan oprasional dan pengembangan ONWJ ke depan tidak terjadi. Kita targetkan 2022, titik pengembangan jadi 50 ribu bph ditambah produksi gasnya kalau dikonversi ke minyak jadi 84 ribu bph," kata Dwi ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, seperti dikutip Jumat (3/4/2015).
Lebih lanjut, Dwi mengatakan dari hasil diskusi dengan pemerintah pusat dan daerah, pemerintah akan menimbang pembangunan pelabuhan dilakukan di Indramayu atau Subang, Jawa Barat.
"Kita ada paparan di balai desa yang di sana. Kemudian dari diskusi-diskusi, arahan Pak Wapres tadi memang melihat bahwa sebaiknya pelabuhan yang direncanakan, bisa digeser atau dipindah ke arah timur. Alternatifnya, apakah di Indramayu atau Subang," tuturnya.
Sebagai informasi, nilai investasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya ditaksir mencapai Rp34,5 triliun. Pelabuhan itu rencananya dibangun sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Priok yang telah padat dan sulit dikembangkan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News