"Selain itu juga menata jalur pengadaan dan distribusi BBM. Kita harus meninggalkan perilaku konsumtif menjadi produktif," tutur Jokowi, saat membacakan Pidato Kenegaraan di hadapan sidang bersama DPR-DPD dalam rangka peringatan HUT RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Sebagai ilustrasi, lanjut Jokowi, dia memaparkan pada 2014, sekitar Rp240 triliun subsidi BBM hanya dibakar di jalan-jalan, hanya dibakar-bakar dan dinikmati oleh jutaan mobil pribadi.
Selain itu, tambah Jokowi, subsidi BBM ini bukan dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di gunung-gunung, di pesisir-pesisir, di pulau-pulau terpencil, atau mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Itulah yang saya sebut sebagai praktik yang tidak benar tersebut. Padahal uang sebesar itu dapat digunakan untuk membangun sekolah, membangun rumah sakit, meningkatkan kesejahteraaan rakyat melalui program ekonomi produktif dan perlindungan sosial, serta membangun lebih banyak lagi infrastruktur," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News