Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo. MTVN/ M Rodhi Aulia
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo. MTVN/ M Rodhi Aulia

Insiden Perselisihan Bos Freeport dan Anggota DPR di Ruang Rapat

M Rodhi Aulia • 09 Februari 2017 19:44
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim. Insiden ini terjadi saat rapat kerja Komisi VII dengan Freeport yang berlangsung tertutup.
 
"Saat selesai rapat, biasa kita salaman. Pas dengan pak Chappy dia menolak berjabat tangan dengan saya sambil bekata dengan nada tinggi," kata Mukhtar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.
 
Saat itu, kata Mukhtar, Chappy mengarahkan telunjuk ke dadanya dengan perkataan bernada tinggi. Sontak, klaim Mukhtar, peserta seisi ruang rapat kaget.

"Kau jangan macam-macam. Mana yang kau bilang tidak konsisten. Saya ini orang konsisten," ujar Mukhtar menirukan perkataan Chappy.
 
Politikus Hanura ini menegaskan perlakuan Chappy ini tidak lazim. Terlebih dilakukan saat masih dalam rangka bertugas.
 
"Kita wajar mengkritisi. Ini tugas kita, karena di Freeport ini terdapat masalah laten," ujar dia.
 
Mukhtar pun tidak menyangka Chappy merespons pendapatnya seperti itu. Mukhtar mengklaim dirinya hanya menagih janji Freeport untuk membangun smelter.
 
Janji itu disertai dengan keinginan Freeport mendapatkan perpanjangan izin ekspor konsentrat. "Tapi sampai sekarang, smelter tidak juga dibangun. Presiden harus tahu, Freeport ini memiliki permasalahan laten. Saya selalu diskusi mencari solusi yang baik," ucap dia.
 
Atas insiden ini, Mukhtar berencana membawa persoalan ini ke ranah hukum. Namun dirinya harus berkonsultasi dahulu dengan rekan sesama Komisi VII dan ketua umum partainya, Oesman Sapta (Oso).
 
"Pak Oso tiba-tiba telepon saya. Beliau marah ke Chappy. Pak Oso sangat mengerti tata krama dan dia sangat tidak terima," tutur Mukhtar.
 
Mukhtar menambahkan, sejumlah pejabat Freeport sempat menghampiri dirinya, beberapa saat pascainsiden. Mukhtar mengklaim, pejabat itu berharap insiden tidak diperpanjang.
 
"Saya akan tetap konsultasi dulu. Di antaranya dengan ketua partai saya," tandas dia.
 
Vice President ( VP) Corporate Communications Freeport Indonesa Riza Pratama mengaku tidak bisa komentar banyak soal itu. Ia tidak membantah ataupun membenarkan.
 
"Saya tidak lihat. Saya tidak tahu detailnya," ujar Riza melalui pesan singkat kepada wartawan.
 
Metrotvnews.com pun mencoba mengklarifikasi langsung ke Chappy melalui telepon dan juga pesan singkat, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari Chappy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan