"Pertamina akan siap mendukung kebijakan pemerintah untuk bisa menjadi pihak yang berinvestasi di sana," kata Dwi di Gedung KPK, Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2016).
Meski mengaku siap terlibat, Dwi masih enggan membahas. Pasalnya, Pertamina belum dilibatkan dalam pengelolaan Blok Masela ini.
"Kami kan belum menjadi pihak yang memiliki share di sana. Jadi belum ikut terlibat di dalamnya tapi apapun kebijakan pemerintah akan kita support," ujar dia.
Presiden Jokowi menyatakan pengelolaan proyek lapangan gas abadi Blok Masela di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, akan dikembangkan melalui darat (on-shore).
Presiden beralasan, pembangunan di darat bisa meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu, Jokowi juga ingin agar ada regional development sehingga masyarakat bisa berkembang akibat pembangunan proyek ini.
“Oleh sebab itu dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung, kita putuskan dibangun di darat,” tegas Presiden Jokowi di Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu 23 Maret 2016.
Setelah ketetapan tersebut, Presiden Jokowi langsung menyerahkan pengelolaan secara teknis Blok Masela kepada Menteri ESDM Sudirman Said.
“Setelah keputusan ini nanti akan ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan oleh SKK Migas,” jelas Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News