Direktur Pengadaan PLN Iwan Supangatt mengatakan, peletakan batu pertama pada beberapa proyek 35 ribu mw yakni yang besar maupun yang kecil dapat dilakukan tahun ini. Proyek-proyek tersebut bisa meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Persisnya saya tidak hafal. Tapi yang besar-besar bisa ground breaking, yang kecil saya kira bisa juga ground breaking," kata Iwan saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Mengenai estimasi pembangunan proyek dan proyek itu dapat beroperasi, Iwan tidak menjelaskan rinciannya. Namun, Ia memperkirakan 10 ribu mw dari total proyek 35 ribu mw dapat mulai dibangun tahun ini.
"Saya kira lebih dari 10 ribu MW bisa groundbreaking," ucap dia.
Sementara itu, dari pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, untuk waktu operasi tergantung skala proyek tersebut. Kalau PLTU operasinya akan berlangsung lama sekitar 4-5 tahun. Sedangkan untuk skala kecil seperti PLTS bisa tahun depan beroperasi.
"Tergantung jenisnya. Kalau PLTS groundbreaking hari ini, taun depan jadi. Kira-kira yang paling lama selesai itu PLTU skala besar, bisa 3-4 tahun," jelas Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News