"Masih banyak pekerjaan yang harus kita tuntaskan. Masih banyak janji kemerdekaan yang harus kita tunaikan," kata Jokowi pada acara nota keuangan, di Gedung MPR-DPR, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
Menurutnya, listrik adalah kunci peradaban dan bangsa yang maju adalah bangsa yang sudah terlistriki. Sementara di Indonesia masih banyak kabupaten/desa yang belum terlistriki. Hal tersebut menjadi refleksi pemerintah.
"Sebagai refleksi bersama, kita harus jujur mengakui bahwa tidak mungkin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, meskipun rasio elektrifikasi pada Maret tercatat sudah mencapai 92 persen, Jokowi menuturkan baru beberapa daerah saja yang benar-benar sudah terlistriki sempurna. Seperti contohnya Desa Wogalirit, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Desa tersebut akhirnya baru dialiri listrik setelah 72 tahun merdeka.
"Selamat kepada warga Desa Wogalirit, Selamat juga untuk warga desa-desa lain di seluruh Tanah Air, yang 2017 ini bisa menikmati layanan listrik," ujar Jokowi.
Dua Poin Utama Mendorong Kelistrikan
Sementara itu, dihubungi di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IER), Fabby Tumiwa mengatakan ada dua poin utama untuk mengejar elektrifikasi di daerah tergolong 3T.
"Pertama akselerasi untuk akses. Kedua yang harus didorong pemerintah adalah kualitas pasokan listriknya," kata Fabby.
Menurutnya dengan percepatan dua poin tersebut bisa mendorong kegiatan perekonomian di daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News